Dark/Light Mode

Stok Oksigen Untuk Pasien Corona Menipis, Menperin Turun Tangan

Rabu, 23 Juni 2021 20:19 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Covid-19 di Tanah Air terus melonjak. Akibatnya, permintaan gas oksigen untuk pasien Corona di rumah sakit meningkat.

Melihat kondisi itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung komitmen Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) meningkatkan suplai gas oksigen medis di rumah sakit yang menangani pasien Corona. Melalui langkah tersebut diharapkan kebutuhan oksigen dapat terpenuhi.

“Kemenperin sudah membahas dengan asosiasi terkait kekurangan kekurangan oksigen di beberapa rumah sakit di Jawa Tengah. Mereka akan menyuplai dari pabrik-pabrik di Jawa Barat dan Jawa Timur. Kami akan terus memastikan semua rumah sakit kebutuhan oksigennya terpenuhi dan sudah disanggupi oleh asosiasi,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang di Jakarta, Rabu (23/6).

Baca juga : Vaksin Untuk Vaksinasi Gotong Royong Dan Program Pemerintah Tetap Dibedakan

Seiring meningkatnya permintaan gas oksigen medis untuk pasien Corona, Menperin berharap pasokan listrik untuk industri berjalan lancar dan tidak ada gangguan. Pasalnya, jika listrik padam mesin produksi di industri gas oksigen butuh waktu delapan jam untuk kembali beroperasi.

“Karena itu, Kemenperin berharap industri yang menyuplai gas oksigen untuk medis juga mendapatkan pasokan listrik terus menerus. Kami meminta PLN memastikan itu,” tutur Menperin.

Selain itu, kata Menperin, agar suplai logistik gas oksigen untuk medis berjalan lancar diharapkan ada dispensasi bagi angkutan darat yang membawa oksigen pada jalan-jalan tertentu menuju rumah sakit yang membutuhkan. “Kemenperin juga akan berupaya menindaklanjuti untuk berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait,” imbuhnya. 

Baca juga : Belanda 3-2 Ukraina, Menyerang Kunci Kemenangan

Menurut Menperin, untuk memenuhi kebutuhan gas oksigen medis dipasok dengan oksigen cair, karena sudah banyak rumah sakit sudah memiliki instalasi gas oksigen. Selain itu, jumlah tabung oksigen di Jawa Tengah hingga saat ini masih mencukupi, apabila kekurangan dapat menggunakan terlebih dahulu tabung milik produsen, atau mengambil stok yang ada di Jawa Barat dan Jawa Timur.

Menperin menjelaskan, kapasitas produksi gas oksigen di Indonesia 650 juta ton per tahun, sebanyak 300 juta ton per tahun terintegrasi dengan pengguna. Saat ini utilisasi rata-rata industri gas oksigen sekitar 80 persen karena sangat tergantung lokasi. Untuk tahun ini hingga Juni 2021 tercatat sudah ada tujuh juta liter oksigen yang dipesan.

Menperin menambahkan, produksi dan distribusi gas oksigen diprioritaskan untuk kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan dalam menangani lonjakan kasus Corona. “Adapun gas oksigen untuk kebutuhan industri disalurkan setelah kebutuhan untuk rumah sakit atau fasilitas kesehatan terpenuhi dan hingga saat ini pengaturan keduanya masih terkendali,” tandasnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.