Sebelumnya
“Salah satu alasan hubungan Amerika Serikat dan Indonesia begitu kuat adalah karena kita sama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai seperti demokrasi, hak asasi manusia, keragaman, dan toleransi. Nilai-nilai tersebut harus berlaku untuk setiap anggota masyarakat, termasuk kelompok LGBTQI+,” sambungnya.
Untuk diketahui, rencana kedatangan utusan Hak LGBT AS itu mendapatkan penolakan keras dari banyak pihak. Antara lain, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca juga : Tingkatkan Layanan, IFG Life Pindahkan Kantor Pusat Dan Representatif Jakarta
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dengan tegas menolak rencana kunjungan Stern. Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) itu menegaskan, Indonesia sebagai bangsa beragama dan beradab tak perlu menerima tamu yang datang dengan tujuan merusak. Serta mengacak-acak nilai luhur agama dan budaya bangsa.
“MUI menyatakan menolak dengan tegas kehadiran dari utusan khusus tersebut,” tegas Anwar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/12).
Baca juga : Mensos Usulkan Layanan City Car Untuk Disabilitas di Jakarta
Hal senada disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti. Ia berpendapat, rencana kunjungan Jessica Stern ke Indonesia hanya akan menimbulkan masalah sosial, keagamaan, dan politik di Indonesia.
“Dalam situasi sekarang ini, kunjungi Jessica Stern sudah pasti akan menimbulkan kegaduhan dan potensi perpecahan kelompok yang pro dan kontra terhadap LGBT. Kalau alasannya adalah untuk membela HAM, sebenarnya ada masalah HAM yang sudah jelas-jelas terjadi di Palestina. Tetapi AS hanya diam seribu bahasa,” tegasnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.