RM.id Rakyat Merdeka - Ribuan warga Iran berburu vaksin Covid-19 ke negara tetangga, Armenia, setelah merasakan gelombang baru penularan Covid-19 varian Delta. Negeri Mullah itu, Senin (12/7/2021), mencatat kenaikan 63 persen atau 17.000 kasus harian Covid-19. Ibu Kota Iran, Teheran, dan 143 kawasan lain di sekitarnya tercatat sebagai zona merah.
Naiknya angka penularan terjadi akibat buruknya program vaksinasi. Sejauh ini, Iran baru memvaksin 2% dari 84 juta lebih warganya. Vaksin dari negara Barat telah dilarang berdasarkan keputusan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei.
Baca juga : Alhamdulillah, RI Terima Lagi 10 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovac
Tidak seperti Iran, Armenia yang jumlah penduduknya lebih kecil dari Iran, sekitar 3 juta memiliki banyak dosis daripada yang divaksin. Pemerintah Armenia bahkan menelurkan kebijakan vaksinasi gratis tanpa pendaftaran kepada warga dan turis asing. Klinik keliling pun didirikan di jalan-jalan agar mudah diakses para wisatawan.
Warga Iran tidak memerlukan visa untuk melakukan perjalanan ke Armenia. Perjalanan dari perbatasan Iran ke Ibu Kota Armenia, Yerevan hanya memakan waktu sekitar tujuh jam.
Baca juga : Jokowi Tidak Mau Ditinggal Sendirian
Presiden Hassan Rouhani mengatakan, Iran akan memperluas upaya distribusi vaksin dalam beberapa pekan mendatang. Iran akan mengimpor lebih banyak vaksin dari negara lain dan memproduksi vaksin dalam negeri. Sejauh ini, Iran telah menerima lebih dari 2,1 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui Fasilitas Covax, program akses vaksin untuk global. [DAY].
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.