Dark/Light Mode

Rencana Kunjungan Putin Ke Jakarta Lagi Digodok

Lavrov Lobi Retno Beli Vaksin Covid-19 Rusia

Rabu, 7 Juli 2021 05:10 WIB
Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva (tengah belakang) bersama Menlu Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta. (Foto : KEMLU RI).
Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva (tengah belakang) bersama Menlu Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta. (Foto : KEMLU RI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedatangan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov di Jakarta, kemarin, tak hanya membahas kerja sama vaksin Covid-19 dan kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Tanah Air. Ia juga tertarik dengan peningkatan kerja sama di bidang pendidikan.

Rusia tengah menjajaki ke­mungkinan memasok dan meloka­lisasi vaksin Covid-19 buatan negaranya di Tanah Air. Tanah Air. Lavrov pun melobi Menlu Retno Marsudi agar vaksin asal Rusia segera masuk ke Indonesia.

Baca juga : Lebih Berat Lagi Bila Kasus Covid-19 Makin Parah

Sedangkan terkait rencana kunjungan Presiden Vladimir Pu­tin ke Indonesia, masih digodok.

“Kami kembali menegaskan kesiapan Rusia untuk bekerja sama erat dengan Indonesia secara bilateral. Tidak hanya memasok vaksin, tetapi juga memproduksinya di Indonesia,” jelas Lavrov dalam konferensi pers bersama Retno, kemarin.

Baca juga : Tak Sengaja, Pasien Disuntik 6 Dosis Vaksin Covid-19 Sekaligus

Menurut Lavrov, Moskow dan Jakarta yakin bahwa vaksin harus dapat diakses seluruh ma­syarakat dunia. Kedua negara juga mendukung inisiatif Per­serikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menyediakan akses vaksin bagi semua.

Sampai saat ini, empat vaksin anti Virus Corona telah terdaftar di Rusia. Yaitu Sputnik V dan Sputnik Light (Pusat Penelitian Nasional Gamaleya untuk Epi­demiologi dan Mikrobiologi), EpiVacCorona (Vector State Scientific Center of Virology dan Biotechnology), dan vaksin CoviVac (Chumakov Federal Scientific Pusat).

Baca juga : Pak Moeldoko, Mau Reunian?

Vaksin Sputnik V, EpiVacCo­rona dan CoviVac adalah vaksin yang harus dipakai dua dosis sementara Sputnik Light hanya perlu disuntikkan satu dosis saja.

Menanggapi penjelasan Lavrov, Retno mengatakan, tim Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah mengun­jungi Rusia pada Juni lalu untuk meninjau fasilitas produksi vaksin Covid-19 Sputnik V.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.