Sebelumnya
Dia menegaskan, orang Taiwan sudah terbiasa dengan ancaman China. Tak heran, tidak ada tanda-tanda kepanikan di pulau itu karena aktivitas militer yang meningkat, atau merusak kepercayaan investor di pasar saham.
Sementara Perdana Menteri (PM) Taiwan, Su Tseng-chang menyebut, kegiatan militer China yang berulang di dekat wilayah mereka, dirancang untuk melemahkan kekuatan Taiwan. Juga untuk menguji respons Taiwan.
Baca juga : Ginting Kalah, Pelatih: Gampang Mati Sendiri
“Taiwan harus waspada. China semakin di atas. Taiwan perlu memperkuat dirinya sendiri, serta harus bersatu,” katanya.
Hanya dengan hal itu, lanjut Su, negara-negara yang ingin mencaplok Taiwan tidak berani menggunakan kekuatan. “Hanya ketika kita membantu diri kita sendiri, orang lain dapat membantu kita,” tegasnya lagi.
Baca juga : Apes Bener, Presiden Prancis Dilempar Telur
Di saat yang sama, Jepang menegaskan komitmen mereka memberi perhatian khusus terhadap situasi di kawasan itu. Tokyo berharap, Taiwan dan China dapat menyelesaikan perbedaan mereka melalui pembicaraan.
“Jepang percaya bahwa sangat penting bagi situasi di sekitar Taiwan untuk menjadi damai dan stabil,” kata Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi. Selain itu, lanjutnya, alih-alih hanya memantau situasi, pihaknya juga berharap untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan skenario yang mungkin muncul.
Baca juga : Program Haji Astra Credit, Tak Perlu Tunggu Dana Terkumpul
Sebelumnya, Angkatan Laut Jepang, AS, Inggris, Belanda, Kanada, dan Selandia Baru mengadakan latihan bersama di dekat Okinawa selama akhir pekan. Termasuk kapal induk AS dan Inggris. [PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.