Sebelumnya
Pertengahan pekan lalu, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengaku tengah melobi kerajaan Saudi agar calon jemaah umroh Indonesia yang telah disuntik dua dosis vaksin Sinovac dan Sinopharm, bisa jadi persyaratan umroh. Negosiasi itu menyusul pemerintahan Raja Salman yang mengharuskan WNI penerima vaksin Sinovac dan Sinopharm menerima suntikan booster sebelum berangkat umroh. Saudi memang hanya menetapkan empat jenis vaksin sebagai syarat sah bepergian ke negara kerajaan tersebut.
“Jangan sampai vaksin itu keluar dari koridor kesehatan, apalagi koridor politik,” kata Budi.
Baca juga : Kondisi Jagung Basah, Peternak Ayam Blitar Ogah Pakai
Eks Dirut Bank Mandiri itu mengatakan, fenomena itu tidak boleh terus berlanjut lantaran kondisi ketersediaan vaksin Covid-19 di dunia masih sangat terbatas. Dia mengatakan, masih banyak negara lain yang bahkan capaian vaksinasinya di bawah 10 persen. “Jadi, selama vaksin itu sudah disetujui oleh WHO, harusnya kan boleh,” imbuhnya.
Sampai mana hasil lobi tersebut? Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengaku belum mendapat kabar terbaru. Namun, kata dia, pihaknya membuka kemungkinan pemberian vaksinasi dosis tiga vaksin Covid-19 untuk calon jemaah haji umroh Indonesia.
Baca juga : Ternyata, Banyak Negara Yang Masih Ngucilin Kita
Nadia menyampaikan, saat ini baik Kemenkes dan Kemenag masih membahas pengaturan teknis terkait kemungkinan vaksinasi Covid-19 dosis tiga dan proses karantina setibanya tiba di bandara di Arab Saudi, dan sepulangnya kembali ke Indonesia. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.