Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kondisi Jagung Basah, Peternak Ayam Blitar Ogah Pakai

Jumat, 1 Oktober 2021 22:19 WIB
Foto: ilustrasi/Ist
Foto: ilustrasi/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) mengirimkan jagung bersubsidi seharga Rp 4.500 per kilogram kepada Koperasi Peternak Ayam Blitar agar ketersediaan pakan ayam murah.  Namun, jagung tersebut memiliki kadar air 25-29 persen. Sementara standar kadar air jagung layak untuk pakan ayam hanya 15 persen. 

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso mengatakan, meski tidak semua, tapi beberapa jagung ada yang basah dan kering. 

“Tapi dengan kondisi basah, petenak takut ambil,” ujar Yudianto kepada wartawan, Jumat (1/10).

Kendati begitu, Yudianto mengatakan, meski sebagian jagung basah, tapi itu bagian dari membangun kemitraan dan kepercayaan antara gabungan kelompok tani dengan peternak. 

Namun, dia tetap meminta komitmen pemerintah menyiapkan 30.000 ton jagung harus segera terealisasi. 

Baca juga : Komisi IX Desak BKKBN Percepat Penurunan Angka Stunting

Saat ini, lanjut Yudianto, peternak masih kesulitan mencari harga pakan dari jagung, meski harganya Rp 5.300-Rp 5.700 per kg. 

Menurutnya, peternak sudah memberikan peringatan sulitnya memperoleh pasokan jagung sejak awal tahun 2021.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian BUMN menugaskan Perum Bulog memasok 30.000 ton jagung pakan kepada peternak rakyat dengan harga yang sesuai dengan Harga Acuan Pemerintah (HAP) yaitu Rp 4.500 per kg. Hal ini menyusul protes seorang peternak dengan poster berisi keluhan tingginya harga jagung di pasaran. 

Dihubungi terpisah, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara Alvino Antonio mengatakan, masalah pakan unggas bukan karena jagungnya tidak ada, tapi harga jagungnya mahal. 

Harga yang beredar di pasar tidak sesuai dengan harga acuan Permendag No 7 Tahun 2020 yaitu Rp 4.500. 

Baca juga : Pandemi, Produksi Jagung Di Semarang Alami Surplus

Alvino dan peternak mempertanyakan surplus jagung yang tak selaras dengan harga di pasar yang tetap tinggi. 

“Ditambah lagi peternak rakyat rugi karena harga jual telurnya di kandang sekitar 14.500-15.000 per kg. Sedangkan HPP mereka karena harga jagung di kisaran 6.000-6.200 per kg, kemudian HPP peternak rakyat di 21.000 per kg, jadi peternak menanggung kerugian antara 6.000-7.000 per kg,” ujarnya.

Peternak, lanjut Alvino, akhirnya menerima jagung dari mana saja asalkan harganya sesuai dengan acuan Permendag yaitu Rp 4.500.

Dia mengatakan, aksi buang jagung oleh petani seperti di NTB sudah sering terjadi.

“Pemerintah saat ini belum ada impor jagung, kemarin info dari Kementan jagung lokal surplus sekitar 2,3 jt ton.Karena itu dipertanyakan kalau surplus kok harga jagung 6.200?” tanyanya.

Baca juga : Resmikan Patung Bung Karno, Mega Terisak Berkali-kali

 Sebelumnya, pada acara panen jagung nusantara yang digelar di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, produksi jagung nasional pada 2021 diperkirakan over stok 2,85 juta ton.

Terhadap permasalahan jagung, anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo meminta pemerintah melakukan konsolidasi terkait persoalan penolakan peternak terhadap penyaluran jagung di daerah karena dugaan harga yang terlalu tinggi. 

"Yang diutamakan adalah kepentingan masyarakat dulu," kata Firman. 

Firman menyarankan pemerintah menggerakkan industri usaha mikro kecil menengah (UMKM) menyangkut prioritas kebutuhan peternak unggas, seperti peredaran jagung harus dikendalikan pemerintah. 

Selain itu. Firman mengatakan, pemerintah kudu mengatur ketat penerapan harga jagung batas bawah dan atas untuk menguntungkan petani maupun peternak unggas, serta membatasi harga bagi produk impor. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.