RM.id Rakyat Merdeka - Sebagai santri dan akan terus “nyantri” hingga akhir hayat, saya sangat ta’zhim (respek) kepada semua ulama. Terlepas gonjang ganjing, atau dalam bahasa haditsnya biasa disebut “qiila wa qaala”, ulama tetaplah ulama.
Apalagi kalau hanya sekadar pilihan dan afiliasi politiknya. Karenanya di awal tulisan ini saya deklarasikan ta’zhim saya kepada Bapak Prof Dr KH Ma’ruf Amin. Beliau adalah ulama, guru umat, dan panutan jutaan umat Muslim di negara ini.
Baca juga : Jangan Macet Di Zona Nyaman
Kiprah beliau dalam keilmuan dan keulamaan tidak dapat disembunyikan. Terakhir, beliau adalah pimpinan tertinggi NU dan Majelis Ulama Indonesia.
Kedua posisi ini secara nasional dalam konteks keumatan adalah posisi puncak. Karenanya beliau mempunyai posisi “ta’zhim” atau penghormatan dari semua.
Baca juga : Dukungan Ekstrim Kasar & Kotor Bisa Merusak Persaudaraan
Di saat yang sama, yang juga tidak kalah terhormat dan mulia dalam penglihatan saya adalah ketinggian “akhlak karimah” cawapres Sandiaga Salahuddin Uno. Setiap ketemu dan berjumpa dengan para ulama, termasuk lawan laga dalam kontestasi ini, beliau selalu memperlihatkan “ta’zhim” (penghormatan) itu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.