Dark/Light Mode

Peradaban Alternatif Berbasis Iqra’ (3)

Membantah Huntington

Senin, 4 Februari 2019 06:09 WIB
SHAMSI ALI
SHAMSI ALI
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu perbenturan peradaban manusia sejak dulu saya tidak pernah setuju dengan hipotesis Huntington yang memprediksi terjadinya perbenturan peradaban manusia. Teori ini dikenal dengan istilah “clash among civilizations”.

Oleh Hangtington diprediksi, pada abad 21 ini akan terjadi perbenturan antara tiga peradaban besar dunia. Yaitu peradaban Barat, China, dan tentunya Islam.

Baca juga : Hidup Rukun Atau Saling Benci

Dalam pandangan saya yang mungkin memang sederhana (simplistik), saya melihat peradaban itu satu. Yang berbeda adalah nilai-nilai yang dijadikan sebagai “basis peradaban”. Perbedaan nilai inilah yang kemudian menjadikannya sebagai peradaban atau bukan peradaban.

Artinya, jika nilai-nilai itu benar dan baik, itulah peradaban manusia. Sebaliknya jika nilai-nilai yang terpakai membangun peradaban itu salah, maka itu bukan peradaban.

Baca juga : Semua Konsep Islam Bernuansa Global

Hasilnya yang “clash” (berbenturan) bukan peradaban. Karena sejatinya peradaban itu tunggal. “Al-Haqq min Rabbika falaa takuunanna minal mumtariin”. Peradaban itu semuanya berasal dari “kebenaran sejati”. Jika peradaban itu tidak lagi sejalan dengan “Al-Haqq”, maka itu bukan peradaban.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.