RM.id Rakyat Merdeka - Kesaksian mantan pengacara pribadi (personal lawyer) Donald Trump, Michel Cohen, di hadapan Kongres. Jika pada kesaksian di komite pengawasan, membahas masalah-masalah integritas sang presiden, di komite intelijen, banyak membahas isu keamanan.
Termasuk keterlibatan Rusia dalam memenangkan Donald Trump. Kesaksian itu menyingkap berbagai isu yang selama ini berkembang di khalayak ramai.
Baca juga : Korea Dirangkul Erat, Iran Diinjak Keras
Termasuk upaya menutup mulut seorang pelacur dan pemain film porno, agar tidak membuka rahasia Trump ke khalayak ramai. Dalam tradisi Amerika, hubungan seperti itu bukan masalah besar.
Maklum, negara liberal melihat hal itu adalah isu personal. Masalahnya kemudian adalah Trump berdusta jika pernah melakukan transaksi itu. Kemarin Mr. Cohen justru membutkikan dengan sebuah cek yang dibayarkan kepadanya sebagai ganti uang prbadinya (reemburstment).
Baca juga : Ketidakjujuran Dan Kemunafikan
Cerita-cerita keterlibatan Rusia dalam memenangkan Donald Trump juga semakin terbuka dengan realita bahwa semua itu terkait dengan rencana pendirian Trump Tower di Moskow.
Singkatnya, saya hanya ingin mengatakan bahwa, ternyata demokrasi tanpa kesadaran moral membawa kepada situasi semrawut. Demokrasi itu esensinya kebebasan ekspresi dan partisipasi. Tapi kebebasan tanpa “ikatan moral”, ternyata berujung kepada “mess” (kesemrawutan) publik.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.