BREAKING NEWS
 

DAHNIL ANZAR SIMANJUNTAK : Gambaran Nyata Ada Kecurangan Pemilu

Reporter : NANA MAULANA
Editor : SISWANTO
Kamis, 25 April 2019 10:32 WIB
Kenapa Sampai Ada Pemungutan Suara Ulang Dalam Pemilihan Umum

RM.id  Rakyat Merdeka - Hingga hari ini, peluang munculnya rekomendasi pemungutan suara ulang (PSU) di tempat pemungutan suara (TPS) tertentu, masih terbuka.

Bawaslu memastikan, pengawasan terhadap rekapitulasi suara di level kecamatan terus berlangsung. Apabila ada laporan ketidakwajaran yang bisa dibuktikan, pihaknya tidak ragu untuk merekomendasikan PSU.

Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar menjelaskan, penyebab dilaksanakannya PSU adalah pelanggaran yang antara lain dilakukan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

Misalnya, petugas KPPS terang-terangan berpihak dan mencoblosi surat suara. Jenis pelanggaran tersebut sudah masuk ranah pidana pemilu. Nah, rekomendasi PSU pasti dikeluarkan plus seluruh petugas KPPS-nya diganti. Petugas KPPS yang terbukti tidak netral itu pun bisa dipenjara.

Baca juga : DAHNIL ANZAR SIMANJUNTAK : Iramanya Sama Dengan Prabowo Dan Sandiaga

Sebenarnya, apa saja penyebab harus dilakukan PSU? Berikut keterangan lengkap dari Komisioner Bawaslu, Fritz Edward Siregar dan ditanggapi Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Apa tanggapan Anda terkait PSU di sejumlah TPS? 
PSU itu menjadi gambaran nyata, bahwasanya ada kecurangan, ada kerusakan dalam penanganan pemilu kali ini. Bahkan, kecurangan-kecurangan tersebut bagi kami sudah TSMB, bukan TSM saja. 

Maksud Anda? 
TSMB yakni terstuktur, sistematis, masif dan brutal. Bahkan, tidak hanya pada pencoblosan saja, proses kecurangan yang terstruktur itu sudah terjadi sejak masa kampanye. Kemudian yang sudah berulang kali kami sampaikan protes, seperti pendataan oleh aparat dan macam-macam, itu semua proses saat kampanye. 

Adsense

Bagaimana saat pencoblosan? 
Adanya kecurangan pada saat pencoblosan, banyak sekali indikasinya, banyak sekali peristiwanya. Terus apa yang terjadi pasca pencoblosan. Jadi, ini terang sudah TSMB. Keputusan KPU dan Bawaslu untuk PSU adalah indikasi yang sangat kuat bahwa TSMB itu terjadi. 

Baca juga : DAHNIL ANZAR SIMANJUNTAK : Dibandingkan Ustadz Slamet, Mereka Itu Lebih Vulgar

BPN tidak khawatir dengan PSU ini justru akan merugikan BPN? 
Kami tidak melihat ini akan menguntungkan kami atau tidak. Yang paling rugi adalah rakyat Indonesia. 
Seluruh rakyat Indonesia dirugikan oleh praktek perusakan atau perampasan kedaulatan suara rakyat. Jadi perampasan kedaulatan suara rakyat yang dilakukan secara TSMB ini, merugikan rakyat secara keseluruhan, bukan rugi 01 atau rugi 02. Yang jelas, kecurangan-kecurangan ini, pemungutan suara ulang merugikan rakyat Indonesia. 

BPN mememukan TPS yang memang layak dilakukan PSU? 
Banyak sekali ya TPS yang perlu PSU. 

Daerah mana saja itu? 
Ada beberapa daerah seperti di Surabaya yang sudah diputuskan. Beberapa daerah di Jawa Tengah, beberapa daerah di Sumatera Utara, terus beberapa daerah lain yang kecurangannya sangat masif dan praktek intimidasinya juga masif. Itu yang menjadi perhatian. 

Dari temuan BPN, kecurangan yang terjadi apa saja, sehingga harus dilakukan PSU? 
Misalnya di luar negeri seperti di Malaysia. Polanya kan pencoblosan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, pencoblosan secara sendiri, pengaturan jumlah surat suara, kemudian intimidasi dan macam-macam. 

Baca juga : Gudang Senjata Ngaku Kekurangan Peluru

Dengan banyaknya TPS yang PSU, apakah Anda melihat adanya kelalaian penyelenggaran Pemilu? 
Bagi kami tidak tunggal terkait kelemahan dan ketidakmampuan dari penyelenggara pemilu. 

Namun, salah satu TPS yang dilakukan PSU adalah karena terkendala logistik Pemilu. Apa tanggapan Anda? 
Kan ada kendala itu muncul karena kendala teknis, seperti kendala logistik dan ini terkait dengan ketidak-mampuan dan ketidak profesionalan dari KPU, ini satu sisi. 

Sisi lainnya? 
Yang lebih berbahaya adalah ketika itu disengaja atau melibatkan aparat. Itu yang menjadi perhatian serius kita. Kalau tidak mampu, kan bisa diperbaiki. Kata Bung Hatta, bodoh itu bisa belajar, tetapi kalau tidak jujur itu sulit diobati. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense