RM.id Rakyat Merdeka - Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali kembali mengalami erupsi pada Sabtu (19/1), pukul 02.45 WITA. Namun, tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram, dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi ± 2 menit 8 detik. Kolom abu erupsi tidak teramati karena tertutup kabut.
Baca juga : Gunung Agung Meletus Lagi, Kolom Abu Terhalang Kabut
Saat ini, Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga). Dalam status ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Agung serta pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apa pun di dalam Zona Perkiraan Bahaya. Yaitu di seluruh area, di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Baca juga : Anak Krakatau Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu 1.000 M
Zona Perkiraan Bahaya bersifat dinamis dan terus dievaluasi, juga dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.
Baca juga : Anak Krakatau Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu 2.000 M Disertai Dentuman
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung, juga diminta untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan, yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.