BREAKING NEWS
 

Terima 120.500 Vaksin

Pemprov DKI Prioritaskan Vaksinasi 131 Ribu Nakes

Reporter & Editor :
SAIFUL BAHRI
Jumat, 8 Januari 2021 06:46 WIB
Sorang Medis menunjukkan SMS undangan mengikuti kegiatan vaksin Covid-19 di Puskesmas Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2021). Direncanakan pelaksanaan vaksin Covid-19 pada 14 Januari 2021 dengan prioritas bagi para tenaga kesehatan. (Ng Putu Wahyu/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan memprioritaskan vaksinasi Covid-19 kepada 131 ribu tenaga kesehatan (nakes). Kini, sebagian vaksinnya sudah tiba di Ibukota.

Vaksin yang sudah diterima Dinas Kesehatan DKI Jakarta saat ini baru 120.500 vaksin. Jumlah itu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan 131 ribu nakes. Apalagi, jika per orang akan disuntik 2 kali dalam durasi 14 hari.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Zita Anjani berharap, jumlah dosis vaksin untuk nakes ditambah. Jika jumlah nakes sebanyak 131 orang, maka jumlah yang dibutuhkan 262 ribu dosis vaksin.

“Kami belum tahu kapan jatah dosis vaksin DKI Jakarta ditambah lagi,” ungkap Zita kepada Rakyat Merdeka kemarin.

Kegiatan vaksinasi hingga kini belum dimulai di Ibukota. Vaksinasi masih menunggu keputusan Kementerian Kesehatan. Sebab, untuk melakukan vaksinasi, harus mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

“Ini berkaitan dengan nyawa. Semoga uji klinisnya segera keluar dengan hasil yang baik dan aman. Kemudian BPOM bisa langsung terbitkan EUA, agar vaksinasi di Indonesia berjalan lancar,” harap Zita.

Baca juga : Pemprov DKI Tambah 3 RS Rujukan Dan Nakes

Kabid Sumber Daya Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyebutkan, vaksin Covid-19 pertama kali diterima pihaknya sebanyak 39.200. Kemudian, kemarin, datang lagi sebanyak 80.840 vaksin.

“Jadi total yang kami miliki 120.500 dosis. Untuk tahap pertama, tenaga kesehatan. Sasarannya, tenaga kesehatan yang ada di faskes-faskes,” ungkap Kabid Sumber Daya Kesehatan Ani Ruspitawati dalam keterangan videonya, kemarin.

Untuk tahap pertama, paparnya, vaksinasi diprioritaskan bagi nakes di rumah sakit. Setelah itu, Dinas Kesehatan akan menunggu arahan dari pemerintah pusat untuk pemberian vaksin selanjutnya. “Timeline sasaran, kami menunggu pemerintah pusat,” ujarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk nakes akan dilakukan pada bulan ini. Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan 453 fasilitas kesehatan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Fasilitas itu dilengkapi petugas kesehatan dokter, perawat, dan bidan sebagai vaksinator dengan kapasitas penyuntikan 20.473 orang per hari. “Mudah-mudahan pekan kedua, dan ketiga bulan ini kami mulai lakukan penyuntikan kepada mereka yang menerima vaksin tahap awal,” ungkap Riza.

Adsense

Riza memastikan, pemerintah akan melakukan vaksinasi untuk masyarakat. Menurutnya, jika vaksin sudah tersedia, masyarakat akan diundang vaksinasi melewati pesan singkat atau SMS.

Baca juga : Pejabat Pemkot Ambon Diprioritaskan Terima Vaksin Covid-19

Bagi yang menolak bakal didenda Rp 5 juta sesuai Pasal 30 Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Covid-19 DKI Jakarta.

“Kita lihat ada kejadian di beberapa daerah, warga membawa lari jenazah kemudian menolak dikuburkan secara prosedur kesehatan. Maka untuk vaksinasi, harus ada sanksi tegas, bagi mereka yang menolak vaksin itu didenda Rp 5 juta,” ungkap Riza.

Kelompok Rentan Walikota Jakarta Barat (Jakbar), Uus Kuswanto menyampaikan, pihaknya telah menerima data dari Suku Dinas Kesehatan Jakbar, para calon penerima vaksin Covid-19. “Tercatat, sebanyak 1.780.419 warga akan menerima vaksin Covid-19,” ungkapnya.

Uus memaparkan, vaksinasi Covid-19 akan diberikan secara bertahap berdasarkan empat skala prioritas. Yakni, petugas kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat rentan dan masyarakat lainnya. Jumlah sasaran masing-masing prioritas itu didapatkan dari pemerintah pusat.

Pemkot tidak menetapkan sasaran sendiri. Pada masyarakat umum, lanjut Uus, vaksinasi akan dibagi per klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin. Rencana gelombang penyuntikan satu akan disasarkan ke prioritas satu.

Kemudian prioritas kedua, dalam rentang waktu Januari hingga April 2021. “Semoga saat vaksinasi kelompok pelayan publik selesai, sudah ada data keamanan vaksin untuk lansia. Sehingga, gelombang satu bisa selesai April 2021,” harapnya.

Baca juga : Menkes: Perlu 15 Bulan Untuk Tuntaskan Vaksinasi Covid

Sebelumnya, vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada 13 Januari 2021 mendatang, usai Presiden Joko Widodo beserta jajaran kabinetnya menerima vaksin Covid-19 lebih dulu.

Kemudian program vaksinasi Covid-19 akan menyasar nakes. Pemerintah akan menyuntik vaksin Covid-19 kepada 1,6 juta nakes dari akhir Januari sampai Februari 2021.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi akan dimulai pekan depan. Saat ini, Pemerintah masih menunggu izin penggunaan darurat dari BPOM.

“Tahap pertama 1,6 juta nakes, kami rencanakan selesai Januari dan Februari,” ungkap Budi setelah Rapat Terbatas Penanganan Pandemi Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vak- sinasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1).

Setelahnya, Budi menyampaikan, pemerintah akan fokus pada vaksinasi 17,4 juta tenaga layanan publik dan 21,5 juta orang lansia yang menjadi target. Untuk mempersiapkan hal itu, pemerintah sudah mulai mendistribusikan vaksin. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin sudah disebar ke 34 provinsi awal pekan ini. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense