Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19

Pemprov DKI Tambah 3 RS Rujukan Dan Nakes

Rabu, 6 Januari 2021 06:15 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan sedang melakukan Swab Test (tes usap) dengan sistem Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Rapid Test secara mandiri, di Laboratorium Bumame Farmasi TB Simatupang Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (26/12/2020). (Foto : Rakyat Merdeka/Tedy Kroen)
Ilustrasi tenaga kesehatan sedang melakukan Swab Test (tes usap) dengan sistem Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Rapid Test secara mandiri, di Laboratorium Bumame Farmasi TB Simatupang Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (26/12/2020). (Foto : Rakyat Merdeka/Tedy Kroen)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menambah tiga rumah sakit (RS) rujukan Covid-19. Sebab, ketersediaan tempat tidur RS kini semakin menipis. Sedangkan, pasien Corona diprediksi melonjak, imbas dari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Tiga RS tambahan itu yakni RS Ukrida di Jakarta Barat, RS Antam Medika di Jakarta Timur, dan RS Harapan Jayakarta di Jakarta Timur. Pemprov juga menambah jumlah tenaga kesehatan sebanyak 2.676 orang.

“Rumah sakit rujukan disiapkan karena, selain merawat warga Jakarta, juga pasien yang berasal dari daerah penyangga. Kurang lebih 30 persen warga Bodetabek di luar Jakarta ditangani di ibukota,” ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti menjelaskan, DKI sudah menambah tempat tidur pasien Covid-19 di seluruh RS rujukan. Dari 6.663 tempat tidur isolasi pada 20 Desember 2020, per 3 Januari 2021 sudah menjadi 7.379 tempat tidur.

Kemudian untuk tempat tidur intensive care unit(ICU), per 3 Januari 2021 sudah menjadi 960 tempat tidur, dari sebelumnya hanya tersedia 907 tempat tidur ICU.

Baca juga : Semua RS Diminta Tambah Tempat Tidur Dan Staf Nakes

Dia mengakui, keterisian tempat tidur isolasi harian, ruang rawat inap, dan ruang ICU di 98 RS rujukan Covid-19 meningkat. Bahkan, per 3 Januari, keterisian tempat tidur isolasi mencapai 87 persen atau 6.385 tempat tidur isolasi.

Dan, untuk ruang ICU, keterisiannya mencapai 79 persen. Berdasar data dari website corona.jakarta.go.id, persentase kenaikan kasus positif sepekan terakhir, terhitung dari 28 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021, sebesar 12,9 persen.

Angka ini melampaui batas aman 5 persen yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Hingga 4 Januari 2021, Jakarta mencatatkan 191.075 kasus positif, 14.670 di antaranya kasus aktif, 173.036 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 3.369 orang meninggal dunia.

Komandan Rumah Sakit Darurat (RSD)Wisma Atlet, Letnan Kolonel Laut M Arifin mengaku, kesulitan merujuk pasien gejala berat ke rumah sakit lain. “Penuh semua, untuk merujuk ke ICU permanen harus antre,” kata Arifin di Jakarta, kemarin.

Karena itu, lanjutnya, pihaknya terpaksa merawat sementara pasien gejala berat sampai dapat kamar tidur di ruang ICU RS khsusus Covid-19. Diterangkannya, RSD Wisma Atlet tidak didesain merawat pasien Covid-19 gejala berat.

Baca juga : Miris, Jenazah Ibunda Pasien Covid-19 Tertukar Dengan Pria Berkumis

RSD ini dipersiapkan hanya menampung pasien tanpa gejala, ringan, dan sedang. Oleh sebab itu, RSD Wisma Atlet tak punya ruang ICU. Cuma punya 45 tempat tidur high care unit (HCU) dan lima tempat tidur ICU transisi.

Arifin menjelaskan, pasien gejala berat di RSD Wisma Atlet biasanya sesak napas atau saturasi oksigen rendah. Pasien dengan gejala itu, umumnya usia di atas 55 tahun, dan paru- parunya sudah terinfeksi.

“Pasien kategori ini meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dan mereka memerlukan ICU, “ ungkapnya.

RSD Wisma Atlet berencana menambah 50 tempat tidur intermediate care unit (IMCU). Fasilitas ini hampir setara ICU. Ditargetkannya, IMCU bisa beroperasi pekan depan. Rencana ini untuk mengantisipasi lonjakan pasien dampak dari liburan Nataru. “Mungkin dalam satu minggu ke depan baru terlihat efek libur Nataru,” tandasnya.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Marinir Aris Mudian memaparkan, hingga Selasa (5/1), pukul 08.00 WIB, ada 3.989 pasien yang dirawat dan menjalani isolasi mandiri di RSD Wisma Atlet.

Baca juga : Pemprov DKI Lanjutkan PJJ

Pasien rawat inap di Tower 4, 6, dan 7, bertambah 37 orang sehingga totalnya berjumlah 2.933 orang. Total pasien yang ada di Tower 4, 6, dan 7 Wisma Atlet hingga Selasa (5/1) tercatat 40.847 orang.

Sementara pasien keluar 37.914 orang. Dari pasien yang keluar itu, 556 di antaranya dirujuk ke rumah sakit lain, 37.340 orang sembuh, dan 18 orang meninggal dunia.

Untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri di Tower 5 berjumlah 1.056 orang. Jumlah tersebut bertambah dari hari Senin (4/1) sebanyak 85 orang orang. Pasien yang pernah menjalani isolasi mandiri di Tower 5 tercatat sebanyak 23.410 orang dan telah keluar sebanyak 22.418 orang.

Dari pasien yang keluar itu, 22.315 di antaranya telah sembuh dan dua dirujuk ke rumah sakit lain. Aris menambahkan, jumlah pasien yang menjalani perawatan di RSKI Pulau Galang sebanyak 135 orang.

“Jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri di hotel dan penginapan sebanyak 3.409 orang. Mereka tersebar di seluruh hotel di wilayah Jakarta,” paparnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.