BREAKING NEWS
 

Anak Kecil Terpapar Pneumonia Meningkat

DKI Kudu Waspadai Potensi Gelombang Ketiga Covid-19

Reporter & Editor :
APRIANTO
Selasa, 2 November 2021 07:00 WIB
Ilustrasi pneumonia pada anak. (Foto: IStockphoto/Ridofranz)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasien anak dengan keluhan pneumonia disinyalir meningkat di Ibu Kota. Fenomena tersebut merupakan alarm untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar mewaspadai serangan gelombang ketiga virus Corona.

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai, meningkatkan pasien anak-anak di rumah sakit (RS) Jakarta dengan keluhan pneumonia merupakan alarm serius. Pemprov DKI harus meningkatkan kewaspadaan dan menggencarkan 3T (tracing, testing, dan treatment) untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga Covid-19.

Baca juga : Basarah Ingatkan Tiga Spirit Sumpah Pemuda

Dicky menerangkan, pneumonia merupakan radang paru yang diakibatkan bakteri dan virus. Namun, belakangan ini, pneumonia juga banyak ditemukan pada pasien yang terinfeksi virus Corona.

“Ini menjadi pertanda serius mengingat di tengah cakupan testing dan tracing yang selama ini rendah pada anak. Jadi ini harus menjadi alarm serius. Bahwa, kasus infeksi covid-19 pada anak harus tetap ditelusuri,” kata Dicky saat dihubungi, kemarin.

Baca juga : Panglima TNI Ingatkan Gelombang Ketiga Covid-19

Menurut Dicky, apabila temuan tersebut terjadi pada mayoritas rumah sakit, maka sudah saatnya Pemprov aktif melakukan strategi surveilans pada anak-anak.

“Kendati peluang anak terinfeksi Corona rendah, namun tetap saja berisiko. Bahkan bisa berujung kematian,” ingatnya.

Baca juga : Ini Strategi Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

Berdasarkan data sebaran usia kasus covid-19 di laman Satgas Penanganan Covid-19 per 28 Oktober 2021, sebanyak 1 persen anak berusia di bawah 18 tahun di Indonesia meninggal akibat terinfeksi virus Corona. Bila dihitung secara kumulatif kasus kematian, maka ada sebanyak 1,2 persen atau kurang lebih 1.433 anak Indonesia.

Adapun untuk kasus konfirmasi covid-19, pada usia 0-5 tahun sebanyak 2,9 persen atau 123.033 balita. Sementara untuk usia 6-18 tahun sebanyak 10,1 persen atau sekitar 428.495 anak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense