BREAKING NEWS
 

Perlu Tahu, 12 Fakta Penting Seputar Gempa M6,6 Banten

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 16 Januari 2022 08:27 WIB
Rumah warga yang terdampak gempa M6,6 di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. (Foto: BNPB)

 Sebelumnya 
8. Gempa Ujung Kulon ini jenisnya mirip dengan gempa Selatan Jawa Timur magnitudo 6,1 pada 10 April 2021, yang juga bersifat destruktif. Sama-sama gempa intraslab, yaitu gempa dengan sumber di dalam Lempeng Indo-Australia.

9. Hingga Sabtu 15 Januari 2022 pukul 12.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 33 kali aktivitas gempa susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar 5,7 dan magitudo terkecil 2,5.

10. Gempa Ujung Kulon kemarin sebenarnya bukan ancaman sesungguhnya, karena segmen megathrust Selat Sunda mampu memicu gempa dengan magnitudo tertarget mencapai 8,7. Ini dapat terjadi sewaktu-waktu.

Baca juga : BPBD Pandeglang: 738 Rumah Rusak Pasca Gempa M6,6 Sumur Banten

Inilah ancaman yang sesungguhnya. Kapan saja dapat terjadi, karena Selat Sunda ini merupakan salah satu zona seismic gap di Indonesia, yang selama ratusan tahun belum terjadi gempa besar.

Sehingga, patut diwaspadai karena berada di antara 2 lokasi gempa besar yang merusak dan memicu tsunami. Yaitu gempa Pangandaran magnitudo 7,7 (2006) dan gempa Bengkulu magnitudo 8,5 (2007).

11. Berdasarkan catatan sejarah gempa dan tsunami, di wilayah Selat Sunda memang sering terjadi tsunami. Tsunami Selat Sunda pada tahun 1722, 1852, dan 1958 disebabkan gempa. Tsunami tahun 416, 1883, 1928, 2018 berkaitan dengan erupsi Gunung Krakatau. Sedangkan tsunami tahun 1851, 1883, dan 1889 dipicu aktivitas longsoran.

Baca juga : BMKG Laporkan 12 Gempa Susulan Pasca Gempa M6,7 Banten

12. Gempa kuat dan tsunami adalah proses alam yang tidak dapat dihentikan, bahkan memprediksi kapan terjadinya pun juga belum bisa.

Namun dalam ketidakpastian kapan terjadinya itu, kita masih dapat menyiapkan upaya mitigasi konkret. Seperti membangun bangunan tahan gempa, serta memodelkan bahaya gempa dan tsunami.

Kemudian menjadikan model ini sebagai acuan mitigasi, seperti perencanaan wilayah berbasis risiko gempa dan tsunami, menyiapkan jalur evakusi, memasang rambu evakusi, membangun tempat evakuasi, dan berlatih evakuasi/drill secara berkala. Termasuk, edukasi evakuasi mandiri.

Baca juga : Naik Kelas, Kini Pakai Sleepwear Menjadi Outfit Harian

"BMKG juga akan terus meningkatkan performa peringatan dini tsunami lebih cepat dan akurat," tandas Daryono. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense