BREAKING NEWS
 

Diminta Buka Big Data

Di Depan Mahasiwa UI, Luhut Ngaku Tak Pernah Usul 3 Periode

Reporter & Editor :
FAQIH MUBAROK
Selasa, 12 April 2022 14:21 WIB
Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat menemui mahasiwa Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/4). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berunjuk rasa menyambut kedatangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang berada satu acara kuliah umum dengan Rektor UI Ari Kuncoro di Balai Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/4).

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Bayu Satrio Utomo menyebut, ada dua tuntutan mahasiswa. Pertama adalah terkait statuta UI yang hingga saat ini masih bermasalah dan prosesnya tidak pernah melibatkan unsur mahasiwa. Kedua, mahasiswa ingin menyuarakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Mahasiswa dilarang masuk ke dalam Balai Sidang. Mereka pun mengibarkan bendera kuning dan memampangkan poster protes. Puluhan mahasiswa juga long march dari Halte Fakultas Kesehatan Masyarakat sambil berorasi.

Baca juga : Dukung Ketersedian Pangan, Mahasiswa Unhas Terjun Langsung Tanam Kedelai

Usai acara dengan Rektor, Luhut pun menghampiri saat para mahasiswa mencegatnya. Kepada Luhut, mahasiswa memprotes keras wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Adsense

"Kami tegas menolak penundaan pemilu. Kami juga baca di media, Bapak Luhut menyuruh ketua-ketua partai untuk menunda. Buka big data Bapak!" pinta Bayu disambut teriakkan mahasiswa lain.

Luhut yang mengenakan kemeja putih ini menyatakan, secara pribadi, ia tidak pernah menyatakan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden.

Baca juga : Trio Istana Dihujani Pertanyaan 3 Periode

"Saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode. Yang saya katakan itu di bawah banyak meminta pemilu ditunda. Apakah saya salah bilang gitu? Kalau kamu ngomong gitu salah? Enggak kan?" tanya Luhut yang tak segan berbaur dengan para mahasiswa.

Tak puas, mahasiswa kembali mendesak Luhut memberikan bukti big data dukungan tiga periode yang sebelumnya pernah disampaikan. "Mana datanya, ada datanya pak?" cecar mahasiwa lainnya.

Luhut menolak membuka big data ini ke publik. Kata Luhut, tidak mengungkapkan data ke masyarakat, adalah haknya.

Baca juga : Luhut: Buat Saya, Ini Another Mystery of Life

"Kan saya punya hak juga untuk tidak meng-share ke kalian. Enggak ada masalah kenapa mesti ribut? Beda berpendapat itu biasa, kamu harus belajar berdemokrasi. Kamu sama pacar istri bisa beda pendapat juga nanti. Apa hak kewajiban saya mempertanggungjawabkan?" sebutnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense