BREAKING NEWS
 

Terima Audiensi Japbusi, KSPSI Bahas Kesejahteraan Pekerja Sektor Sawit

Reporter : KINTAN PANDU JATI
Editor : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Rabu, 27 Juli 2022 21:05 WIB
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menerima audiensi Jejaring Serikat Pekerja Sawit Indonesia (Japbusi) di Kantor KSPSI, Jakarta, Rabu (27/7).

Dalam audiensi tersebut, banyak membahas kesejahteraan pekerja di sektor perkebunan kelapa sawit. Apalagi, sektor kelapa sawit merupakan salah satu sektor industri yang berperan penting terhadap perekonomian Indonesia dan menyerap banyak tenaga kerja.

Andi Gani menjelaskan, permasalahan ketenagakerjaan di sektor sawit selain soal kesejahteraan, banyak pekerja yang belum terlindungi secara optimal.

Baca juga : PLN: Transisi Energi Bikin Ekonomi RI Bergeliat dan Kesejahteraan Melesat

"Perbedaan status ini berpengaruh ke perolehan hak dan jaminan sosial pekerja. Buruh harian lepas biasanya tidak bisa mendapatkan jaminan sosial berupa BPJS Kesehatan ataupun Ketenagakerjaan," katanya.

Andi Gani mengapresiasi para pekerja di sektor sawit. Menurutnya, pekerja sawit sangat tangguh karena lokasi perkebunan biasanya berada di kawasan hutan.

Adsense

Untuk itu, kata Andi Gani, sektor perkebunan sawit membutuhkan pengawasan ekstra tinggi dari Kementerian Ketenagakerjaan.

Baca juga : NasDem Kecipratan Berkah Elektoral Partai

"Lokasi perkebunan sawit yang sangat jauh dari kota sehingga berakibat rendahnya pengawasan dan penegakkan hukum disana," ungkapnya.

Menurut data Japbusi, ada 4,45 juta pekerja perkebunan kelapa sawit. Persentase pekerja perempuan 30-35 persen atau setara 1,5 juta pekerja. Namun, tidak banyak perempuan berstatus pekerja tetap. Ini membuat mereka sulit menerima upah yang layak.

Sebelumnya, Sekretaris Eksekutif Japbusi Nursanna Marpaung mengatakan, isu pekerja di sektor sawit banyak terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu, alat pelindung diri di lingkungan kerja minim sehingga pekerja rentan terpapar zat kimia.

Baca juga : Binawan Tempatkan 150 Tenaga Kesehatan Ke Arab Saudi

Adapun, pekerjaan perempuan di perkebunan kelapa sawit mencakup pembersihan lahan, pembibitan dan penyemaian, penyemprotan dan pemupukan, perawatan, serta pemanenan.

Untuk diketahui, Japbusi berdiri pada 5 Desember 2018 dan didirikan oleh 9 federasi. Tujuannya, memperkuat dialog sosial dengan pengusaha, dan Pemerintah serta berbagai pemangku kepentingan yang terkait di sektor kelapa sawit. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense