BREAKING NEWS
 

Berkat Inovasi Eco Water Elevator JOB Tomori

Suku Loinang Di Tombiobong Kini Bisa Nikmati Air Bersih

Reporter & Editor :
FAZRY
Kamis, 20 Oktober 2022 21:04 WIB
Pesawat, warga suku Loinang bisa memanfaatkan air bersih dan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di rumahnya. Ini semua berkat inovasi Eco Water Elevator yang digagas JOB Tomori. (Dok. Pertamina Hulu Energi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komunitas Adat Terpencil (KAT) Loinang atau Suku Saluan di Dusun Tombiobong, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, akhirnya bisa menikmati air bersih.

Masyarakat di sana tak perlu ribet lagi membawa tempat air seperti jerigen dan berjalan kaki menuruni tebing berbatu, untuk bisa mengambil air di sungai.

Kini, tinggal buka keran di depan rumah, air bersih mengalir. Ini semua berkat inovasi Eco Water Elevator yang digagas oleh Joint Operating Body Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), lewat program sosial dan ekonomi melalui Seksi Community Development (comdev).

Baca juga : Warga Palestina Bisa Nikmati Air Laut Bak Kristal Biru

JOB Tomori adalah perusahaan hulu migas di bawah pengawasan SKK Migas yang beroperasi di Kabupaten Banggai.

Untuk menciptakan dan membangun inovasi air bersih ini, JOB Tomori bersinergi dengan Aisyiyah, organisasi otonom perempuan Muhammadiyah.

Inovasi tersebut berhasil mengalirkan air dari sungai ke-28 kepala keluarga yang bermukim di lahan seluas sekitar 50 hektare tanah adat. Penduduk senang, karena mereka bisa memiliki akses air bersih dan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di setiap rumah.

Baca juga : Hore, Warga Flores Timur Sudah Bisa Nikmati 4G LTE Telkomsel

“Kami senang, sekarang ada air bersih,” kata Pesawat, warga suku Loinang. Nama-nama Suku Loinang di Tombiobong ini memang unik. Mereka mengabadikan nama anak-anaknya saat mendengar kata baru. Jadi tak usah heran, di sana ada nama Israel, Pilipin, Palu, Rembulan, Harapan, Maruf Amin, bahkan Motor.

“Anak pertama saya namanya Palu. Tahu nama itu dengar dari radio,” cetus Pesawat.

Suku Loinang merupakan salah satu suku yang berasal dari Kabupaten Banggai. Pada awalnya, mereka tinggal di hutan dengan pola hidup berpindahpindah (nomaden). Kemudian, sebagian suku perlahan-lahan turun dan menempati wilayah yang kini dikenal sebagai Dusun Tombiobong.

Baca juga : BLT Migor Bagian Dari Program PEN

Dinas Sosial Kabupaten Banggai melalui Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil, kemudian membuatkan perumahan untuk mereka.

Saat ini, Tombiobong menjadi bagian dari Desa Maleo Jaya, Kecamatan Batui Selatan. Lokasinya berada di kawasan hutan, dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam dari Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk.

Rakyat Merdeka berkesempatan berkunjung ke wilayah tersebut, bersama tim Pertamina Hulu Energi dan JOB Tomori, pada Senin (17/10) hingga Rabu (19/10).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense