BREAKING NEWS
 

Soal Cadangan Beras

Zulhas- Limpo Tidak Kompak

Reporter : M ADE AL KAUTSAR
Editor : UJANG SUNDA
Kamis, 1 Desember 2022 06:40 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Urusan beras sedang menjadi isu panas. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tidak kompak dalam menyikapi masalah ini. Zulhas, sapaan Zulkifli, bilang bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) menipis, karenanya harus siap-siap impor. Sedangkan Limpo mengklaim, stok beras banyak di masyarakat, sehingga tidak perlu impor.

Zulhas mengaku setuju dengan rencana Perum Bulog untuk mengimpor beras. Sebab, data Bulog menyebutkan, per 22 November 2022, stok CBP mulai menipis. Yakni hanya 426.573 ton. Sementara kebutuhannya mencapai 1,2 juta ton hingga akhir tahun 2022.

Stok beras yang kritis ini, kata dia, berpotensi mengerek harga beras. Imbasnya, hitungan Zulhas, jika beras naik, bisa menyumbang inflasi antara 3,3 sampai 3,6 persen.

Atas hal ini, Zulhas setuju dengan langkah Bulog mau mengimpor beras. Saat ini, beras itu bahkan sudah beli di luar negeri. Hanya tinggal diangkut ke Indonesia.

Baca juga : KSAL Yudo Jadi Warga Kehormatan Kesultanan Tidore

"Masuknya kapan saja, anytime. Jadi, kalau diperlukan Bulog hari ini, besok, lusa, sudah bisa," ucapnya, di Jakarta, Selasa (29/11) lalu.

Zulhas memberikan kesempatan kepada Limpo untuk memenuhi stok 600 ribu ton dari dalam negeri dalam 6 hari. Jika Limpo tidak mampu, izin impor beras akan diberikan kepada Bulog.

Sedangkan Limpo bersikeras bahkan Indonesia tidak kekurangan beras. Menurutnya, cadangan besar banyak di masyarakat. Karenanya, tidak perlu dilakukan impor.

Limpo lalu menganalogikan impor beras ini dengan beli baju. "Kau kalau sudah punya baju, harus beli baju lagi? Untuk apa? Kecuali kalau mau gaya," ucapnya, Senin (28/11) lalu.

Baca juga : Beras Tidak Boleh Langka

Politisi Partai NasDem ini mengklaim, produksi beras tahun ini adalah yang terbesar, sebagaimana data yang dirilis BPS. Ia juga mempertanyakan data mana lagi harus dipercaya selain data BPS. "Kan kita sudah sepakat kalau semuanya menggunakan satu data milik BPS," sambungnya.

Mantan Gubernur Sumatera Selamat ini melanjutkan, ia juga mendapat pasokan data dari para kepala daerah terkait produksi beras. Baik dari bupati, wali kota, maupun gubernur yang daerahnya menjadi sentra produksi beras.

Adsense

"Dari bawah, laporan bupati, oke. Laporan dari gubernur juga seperti itu," klaimnya.

Koordinator Data Evaluasi dan Pelaporan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Batara Siagian menguatkan pernyataan bosnya. Dia bilang, 610.632 ton beras di penggilingan 24 provinsi Indonesia kini tersedia dan siap diserap Bulog guna memenuhi CBP maupun komersial.

Baca juga : Cedera Al-Shahrani Tak Horor

Bahkan, ia sesumbar bahwa kebutuhan gudang cadangan Bulog sangatlah kecil dibandingkan dengan produksi beras dalam negeri. "Tidak mungkin tidak dapat terpenuhi," kata Batara, dalam keterangan resminya, kemarin. "Saat ini pun petani sedang berproduksi, dan Februari-Maret stok akan melimpah. Kami mohon masa panen raya bisa dimaksimalkan penyerapan," sambungnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense