BREAKING NEWS
 

Mantan Menteri Ngapain Aja (3)

Eko Siapkan Suplemen Untuk Melawan Corona

Reporter : KHOIRUL UMAM
Editor : UJANG SUNDA
Kamis, 9 Juli 2020 06:37 WIB
Mantan Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo (Foto: Instagram @ekoputrosandjojo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski sudah tidak lagi menjadi menteri, bukan berarti Eko Putro Sandjojo berhenti memikirkan masalah yang diurus kabinet. Dia tetap ambil bagian dalam mengatasi masalah yang terjadi di negeri ini. Termasuk masalah corona. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di kabinet pertama Jokowi ini sedang berusaha membuat suplemen untuk mencegah Covid-19.

Sebelum menjadi menteri, Eko memang menekuni perusahaan riset. Setelah tak lagi menjadi menteri, Eko kembali mengurus perusahaan itu dan sedang membuat riset untuk suplemen Covid-19. Dia punya banyak jaringan saintis dari Armenia yang mendukung programnya itu. 

"Saya dan tim punya suplemen kesehatan yang tujuannya bukan hanya untuk Covid, tapi untuk kesehatan. Seperti bermanfaat untuk tekanan darah dan antioksidannya untuk anti-cancer serta penyumbatan pembuluh darah," tutur Eko saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin. 

Kebetulan, dalam riset sebelumnya ada satu molekul yang bernama Hce2. Menurut Eko, Hce2 berfungsi memperkuat daya tahan tubuh sehingga bisa menangkal masuknya Covid-19 ke tubuh manusia. "Covid tidak akan masuk dan akan mati sendiri," ungkap politisi PKB itu.

Baca juga : Gagas Energi Bagikan Sembako Untuk Pelanggan Gasku Di Batam

Sekarang, lanjut Eko, programnya sedang memasuki uji klinis. Sementara kalau di Armenia, sudah digunakan. Kemudian In Vitro Test Againts SARS-CoV2 telah melanglangbuana ke Texas hingga Brasil. Mungkin, seperti dikatakan Eko, ini satu-satunya suplemen pertama Tanah Air yang dihubungkan ke Covid-19. 

"Kami tinggal menunggu uji klinis. Kami juga (sudah) coba di tujuh rumah sakit di Lampung dan Sumsel. Hasilnya cukup baik," ujarnya.

Adsense

Uji klinis yang dilakukan Eko dan timnya merupakan saran dari Kementerian Kesehatan. Maka itu, dia menuruti saran tersebut meski setidaknya perlu waktu enam bulan untuk membuktikan hasil konkretnya. "Di Armenia sudah diproduksi dan di Indonesia niatnya baru mau kami sumbangkan ke rumah sakit," ulasnya.

Di samping itu, dia juga bercerita terkait masa lalunya yang pernah diamanahkan sebagai pejabat publik. Dia bilang, profesi saat ini lebih kerasan dibanding dulu. Apalagi saat itu dia harus meninggalkan perusahaan yang dirintisnya dari nol. "Dunia saya memang dunia usaha, jadi sekarang balik ke dunia saya lah. Lebih enak nggak menjabat," sebut politisi kelahiran 21 Mei 1965 itu. 

Baca juga : Hanif Sibuk Bertani

Menyusul kemarahan Jokowi ke para menterinya, Eko mengaku tidak pernah melihat Kepala Negara itu jengkel ke Kebinet Kerja. Secara pribadi, dirinya pun tidak pernah merasa dimarahi Jokowi. "Saya juga jarang melihat teman-teman di Kabinet Kerja dimarahi Pak Jokowi. Mungkin waktu itu situasinya lagi bagus kali," ucap Eko.

Dia menduga, ekspresi Jokowi yang beredar di media itu bukan kemarahan, tapi lebih kepada mengingatkan. Meski begitu, dia tidak mau komentar banyak karena tidak mengetahui akar permasalahan yang terjadi. "Harapannya sih, menteri yang sekarang dipertahankan supaya mereka bisa memperbaiki kinerjanya. Apalagi yang dari PKB," ucap jebolan Politeknik Negeri Jakarta itu. 

Menurutnya, kinerja menteri dari PKB seperti Agus Hermanto, Ida Fauziah, dan Abdul Halim Iskandar sudah memuaskan. "Pak Agus bisa jaga inflasi dan pas Lebaran harga-harga (bahan pokok) bagus. Mendes juga lebih pada meneruskan program saya, jadi tinggal teruskan saja. Menaker juga tinggal meneruskan program Pak Hanif Dakhiri, semisal bagaimana mengatasi PHK dan lain-lain," tukasnya.

Selain itu, dia pun turut bicara sosok Jokowi. Di mata Eko, Jokowi merupakan pemimpin yang mengetahui persoalan. Para pembantunya tak perlu panjang lebar menjelaskan persoalan yang dihadapi. "Kalau kita minta dukungan, beliau cenderung mendukung asalkan jelas. Beliau itu tahu maunya kita. Kalau kita punya program selalu dicek hasil rapat kemarin sudah dijalankan belum, dan hasilnya bagaimana," cerita Eko.

Baca juga : Ferry Jalan Kaki 5 Km Sehari

Kemudian, Jokowi itu orang yang berpegang teguh pada komitmen. Apalagi komitmen kepada rakyatnya. Jokowi juga rajin mengecek ke Badan Pusat Statistik terkait penyerapan tenaga kerja, penurunan kemiskinan dan penurunan stunting.  "Ini problem yang selalu beliau cek langsung. Kalau kita tidak ikuti day to day, ya kita kedodoran. Tapi kalau kita ikuti benar-benar, enak si kerja dengan Pak Jokowi. Terpenting buat beliau itu hasil," tutupnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense