BREAKING NEWS
 

Bunuh TNI Dan Pendeta

Teroris Papua Jangan Dikasih Ampun

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Senin, 21 September 2020 07:25 WIB
Ilustrasi teroris. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Korban tewas yang terakhir adalah Pendeta Yeremia Zanambani. Sang pendeta adalah warga asli Suku Moni yang juga berperan menerjemahkan Al Kitab ke bahasa Moni. Pendeta Yeremia meninggal setelah ditembak KKB di Hitadipa, kabupaten Intan Jaya, kemarin.

Mengetahui dua anggotanya tewas tertembak, dalam akun twitter milik Puspen TNI @Puspen_TNI, menyatakan pelaku penyerangan tidak lagi disebut sebagai KKB. “Gerombolan Separatis teroris Papua Makin beringas Menjelang Sidang Umum PBB #separatis #KKB #Papua #Papua Indonesia,” cuit Puspen TNI.

Baca juga : Mantap! SKK Migas Dan Medco Temukan Cadangan Minyak Di Natuna

Anggota Komisi I DPR, Fadli Zon merespon cuitan Puspen TNI itu. Kata dia, baru TNI yang berani menyebut KKB sebagai gerombolan separatis teroris Papua. Biasanya radikal teroris fundamentalis disematkan pada yang berbau Islam, sehingga menimbulkan Islamophobia. “Fundamentalis” disematkan pd yg berbau “islam” shg menimbulkan Islamophobia. Teroris yg jelas2 menggunakan senjata n kekerasan masih disebut “kel kriminal bersenjata”. Baru TNI yg berani sebut Separatis teroris,” cuit Fadli, kemarin.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid. Politisi PKS ini mengapresiasi TNI yang tidak lagi menggunakan istilah KKB Papua. “Akhirnya PusPen TNI jelas dan tegas sebut bukan lagi KKB tapi “Gerombolan Separatis Teroris” Papua. Negara2 Anggota PBB tolak separatisme &terorisme. PemRI diperintahkan olh UUD unt adil maju sejahterakan seluruh WNI, dan jaga kedaulatan NKRI. Rakyat bersatu Dukung TNI, Selamatkan NKRI!” cuit Hidayat.

Baca juga : KCI Perketat Protokol Kesehatan Di Stasiun

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mendesak TNI dan Polri dapat memberikan tolok ukur dalam menyelesaikan konflik yang kerap dilakukan oleh KKB di Papua. “Jangan sampai terlalu lama menyelesaikan hal ini. Jangan tunggu korban jiwa lagi berjatuhan,” kata Azis, kemarin.

Menurutnya, sudah begitu banyak korban jiwa berjatuhan. Baik dari dari unsur TNI dan Polri maupun warga sipil. Negara jangan sampai kalah dengan aksi brutal kelompok tersebut. “Jangan sampai peristiwa ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain yang memanfaatkan kesempatan untuk menguasai Papua,” harapnya.

Baca juga : Alice Norin, Jangan Menikah Muda

Anggota Komisi I DPR Sugiono juga mengecam aksi brutal yang dilakukan KKB. Menurutnya pendekatan-pendekatan persuasif yang digalakan pemerintah seolah tidak diindahkan. “Keadaan di Papua merupakan situasi serius yang membutuhkan perhatian kita semua secara serius pula,” sebut Sugi kepada Rakyat Merdeka, semalam.

Untuk mencegah jatuhnya korban yang lebih banyak, politisi Gerindra itu menyarankan agar seluruh pihak waspada terhadap upaya adu domba. “Tentu juga meningkatkan kemampuan kita semua untuk memperkecil ruang gerak KKB ini,” tegasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense