BREAKING NEWS
 

Mantan Ketua Sinode GKI Papua: Gereja Sudah Terlibat, Harus Tetap Dukung Otsus

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Jumat, 23 Oktober 2020 10:19 WIB
Mantan Ketua Sinode Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Tanah Papua Pendeta Albert Yoku (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dukungan untuk keberlanjutan pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) Papua terus disuarakan berbagai elemen masyarakat di Papua. Hal ini kontras dengan suara-suara beberapa kelompok kecil yang menyuarakan narasi-narasi penolakan Otsus, termasuk beberapa pemimpin agama di Papua. 

Salah satu yang memberi dukungan kelanjutan Otsus Papua adalah mantan Ketua Sinode Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Tanah Papua, Pendeta Albert Yoku. Dia menyatakan, mungkin saja ada faktor ketidaktahuan dari mereka yang menolak Otsus. 

Baca juga : Mantan Mensos Idrus Marham Sudah Bebas Dari LP Cipinang

“Faktor ketidaktahuan (akan pelaksanaan Otsus) bisa membuat lahirnya pernyataan dimaksud. Dengan demikian, maka keabsahan dan kebenaran (yang mendasari narasi penolakan Otsus dimaksud) belum bisa diterima dan dijadikan dasar bahwa gereja menolak Otsus,” ucapnya, Jumat (23/10). 

Adsense

Pendeta Albert berpandangan, gereja harus mengambil peran penting dalam pelaksanaan Otsus, maupun dalam evaluasi Otsus. Menurutnya, selama ini gereja pun sudah terlibat dalam pelaksanaan Otsus, ketika gereja ikut merekomendasikan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) utusan agama yang dimandatkan UU Otsus dan Perdasus 4 Tahun 2008 yang diberi wewenang untuk melindungi hak-hak orang asli Papua. 

Baca juga : Ketua DPRD DKI: Mereka Juga Punya Keluarga, Kita Harus Manusiawi

Sebagai seorang tokoh gereja, Pendeta Albert melihat bahwa gereja harus berpikir “solutionoriented”. “Gereja juga harus melihat Otsus sebagai berkat Tuhan yang khusus bagi orang asli papua, jika dikelola dan dimanfaatkan sesuai tujuan Otsus,” ungkapnya. 

Sebagai mantan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua yang memiliki anggota jemaat terbesar di Papua, Pendeta Albert melihat bahwa Otsus sudah berkontribusi positif terhadap gereja dan warga jemaat di Papua. Di antaranya adalah terciptanya lapangan kerja bagi orang asli Papua maupun meningkatnya jumlah pejabat publik yang merupakan orang asli Papua yang notabene adalah warga gereja. Di samping itu juga ada peningkatan penerimaan persembahan dan perpuluhan, maupun terbangunnya sarana dan prasarana fisik seperti gereja, rumah pelayan jemaat maupun akses ke gereja. 

Baca juga : BNN Kudu Beberin Data Cakada Terlibat Narkoba

“Jadi sebagai mantan ketua Sinode, saya akui betapa positifnya Otsus ini. Saya selalu berprinsip bahwa penyelenggaraan Otsus yang dilakukan dengan baik, terfokus dan terarah secara baik dan benar akan mampu meredam berbagai bentuk gejolak politik dan konflik di tanah Papua,” tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense