BREAKING NEWS
 

Dibutuhkan 1.000 Relawan Tangani Covid-19

Teman, Pandemi Belum Habis, Hargailah Kerja Tenaga Medis

Reporter : AHMAD LATHIF ROSYIDI
Editor : FITRIYANA YULIANTI
Senin, 14 Desember 2020 04:14 WIB
Tangkapan layar - Koordinator Tim Relawan Satgas Penanganan COVID-19 Andre Rahadian. (Tangkapan layar Youtube BNPB Indonesia).

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Relawan Satgas Penanganan Covid-19 kekurangan tenaga medis. Saat ini, dibutuhkan 1.000 orang relawan untuk itu.

KOORDINATOR Tim Relawan Satgas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 masih tinggi. Karena itu, beberapa rumah sakit membutuhkan relawan tim medis.

“Di Jawa Barat dan Jawa Tengah, untuk keamanan dan antisipasi ke depan kami mencari 1.000 relawan lagi,” ujar Andre saat bincang- bincang mengenai strategi melawan Covid- 19, Jumat (11/12).

Menurut Andre, beberapa rumah sakit yang membutuhkan relawan adalah rumah sakit rujukan dan fasilitas isolasi mandiri. Yang dibutuhkan, terutama relawan medis, baik dokter umum, dokter spesialis paru, spesialis anestesi, perawat, apoteker dan tenaga kesehatan masyarakat.

Saat ini Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, masih membutuhkan sekitar 200 orang relawan medis. Kata dia, kekurangan tenaga kesehatan seiring bertambahnya kasus positif Covid-19 di Jakarta.

Baca juga : Awasi Penyakit Tak Menular, Produktif Saat Pandemi

Selain di Jakarta, lanjut Andre, wilayah lain yang membutuhkan banyak tenaga medis adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kedua daerah itu merupakan dua wilayah dengan kasus harian Covid-19 tertinggi setelah DKI Jakarta.

Di samping tenaga medis untuk penanganan pasien positif Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 juga masih membutuhkan tenaga relawan yang akan ditugaskan melakukan pelacakan kontak erat pasien Covid-19. Relawan tersebut akan ditempatkan di fasilitas kesehatan primer atau Puskesmas.

“Rotasi tugas para relawan juga perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan psikis. Agar tidak jatuh pada kondisi yang meningkatkan risiko tertular Covid-19,” kata Andre.

Netizen menganggap, kurangnya relawan medis di Indonesia karena banyak tenaga kesehatan yang meninggal karena Corona.

Adsense

“Petugas dan relawan Covid-19 masih kurang sampai saat ini karena banyak yang gugur saat menjalankan tugas,” ujar Anita.

Baca juga : Tetap Produktif Saat Pandemi, Lakukan 3M Di Kantor

“100 dokter wafat karena Corona,” sahut Elangjingga. “Sudah terbukti di beberapa rumah sakit, banyak tenaga kesehatan dan tenaga medis yang terinfeksi Covid-19 meski memakai APD (Alat Pelindung diri) lengkap,” tambah Prof Zubairi Djoerban.

Anton menimpali. Dia bilang, kurangnya tenaga medis untuk kasus Covid-19 juga dikarenakan banyak dokter yang tidak berani ambil risiko. Para dokter khawatir terpapar Covid-19. Mereka saat ini banyak yang tidak praktik karena takut tertular.

“Harusnya, pemerintah bisa intervensi IDI untuk mewajibkan anggotanya ikut tugas relawan Corona dengan sanksi pencabutan izin kalau tidak bersedia,” saran dia.

Untuk mengatasi kekurangan tenaga medis, Theblues19 usul perlunya keterlibatan relawan dari mahasiswa Akademi Keperawatan dan Sekolah Kedokteran semester akhir. “Mereka bisa membantu,” saran Theblues19.

Droktaviaelsa mengatakan, antrean pasien Corona membludak masuk ke Wisma Atlet. Sampai sekarang saja yang dirawat kurang lebih 2.500 orang. “Temen-temen, pandemi belum kelar lho,” kata dia, mengingatkan.

Baca juga : Vaksin Covid-19 Tiba, 3M Jalan Terus

Konisa memberi semangat kepada para medis serta relawan yang bertugas pada penanganan Covid-19. Dia meminta masyarakat tidak meremehkan Corona.

Kang Atmo menyambung. Dia menghargai dan menghormati seluruh tenaga medis dan relawan serta Tim Satgas Covid-19. Dia berharap masyarakat terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan dan hargailah kerja keras mereka.” Stop kerumunan untuk alasan apapun,” tegasnya.

Menurut Adenizma_alawiyah, dengan menjadi relawan, seseorang bisa bersosialisasi dengan masyarakat untuk mengedukasi terkait kesehatan dan mencegah penyebaran Covid-19. Purmia Sari melihat, masyarakat sudah mulai lebih antusias serta tertib mematuhi protokol kesehatan. Dia yakin, dengan 3M bersamasama bisa melawan Covid-19.

Lala menyambung. Berdasarkan pengalamanya menjadi relawan Bidang Duta Edukasi Perubahan Perilaku, masyarakat ada yang sudah sadar akan pentingnya 3M, sebagai langkah meminimalisir penularan Covid-19. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense