BREAKING NEWS
 

Senin, Abu Janda Dipanggil Bareskrim, Pemuda Muhammadiyah Minta Keadilan Ditegakkan

Reporter & Editor :
FAQIH MUBAROK
Sabtu, 30 Januari 2021 17:16 WIB
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sunanto (Cak Nanto). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bareskrim Polri akan memanggil aktivis sosial media (Sosmed) Permadi Arya alias Abu Janda. Pemanggilan ini didasari laporan Medya Rischa terkait dugaan ujaran Suku Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) dan dugaam penistaan agama oleh Abu Janda.

"Benar dilayangkan panggilan terhadap Abu Janda terkait laporan 'Islam arogan'," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Slamet Uliandi kepada media, Sabtu (30/1). Slamet menyebut, pemeriksaan terhadap Abu Janda akan dilakukan pada Senin (1/2).

Rencana pemanggilan Abu Janda tersebut mendapat dukungan Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah. Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto berharap, Bareskrim Polri profesional dalam menegakkan keadilan. "Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya," ujar Cak Nanto, sapaan karib Sunanto, kepada wartawan, Sabtu (30/1).

Baca juga : Muhammad-Saraswati Minta PSU di Seluruh TPS Tangsel

Pemuda Muhammadiyah menganggap cuitan Abu Janda yang menyebut Islam sebagai agama pendatang yang arogan, berpotensi memecah belah umat Islam di Indonesia. "Cuitan tersebut nyata-nyata memecah belah umat. Bareskrim harus segera menangkap Abu Janda," desaknya.

Menurutnya, perspektif Abu Janda yang mengatakan Islam adalah agama pendatang yang arogan, justru mengacaukan kesadaran budaya dalam berislam. "Saya kira Abu Janda jelas-jelas keliru menafsirkan Islam," tandasnya.

Adsense

Banyaknya ajaran Islam yang berasimilasi dengan budaya Indonesia, kata Cak Nanto, tidak menghilangkan esensi kebudayaan dan keimanan penganutnya. "Ada ajaran Islam yang konteksnya budaya dan relasinya sudah disepakati dan dijalankan sebagai relasi kebudayaan dan tidak menghilangkan konteks keimanan seseorang," tandasnya.

Baca juga : Sunaryanta - Heri Ditetapkan Juara

Berawal Dari Twitwar

Sebelumnya, cuitan Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut 'Islam arogan' berawal dari twitwar dengan Ustadz Tengku Zulkarnain. Mulanya, Minggu (21/1), Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika.

Kemudian, Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya. "Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," cuit @ustadztengkuzul.

Baca juga : Perpustakaan Juga Ikut Atasi Pandemi

Abu Janda lantas membalas cuitan itu. Dia menyebut ada Islam yang 'arogan' karena mengharamkan kearifan lokal di Indonesia. "Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat," kicau Abu Janda lewat akun @permadiaktivis1.

Cuitan itu disorot berbagai pihak, yang tak setuju dengan kata-kata Abu Janda soal 'Islam arogan'. Cuitan Abu Janda lantas dipolisikan Medya Rischa kemarin, Jumat (29/1). Laporan Medya diterima dengan nomor: LP/B/0056//I/2021/BARESKRIM.

Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dalam paparannnya pada fit and proper test calon Kapolri pekan lalu menyatakan, tak boleh lagi ada anggapan hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Di sisi lain, Komjen Sigit, mengatakan penegakan hukum juga harus dilakukan secara humanis. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense