RM.id Rakyat Merdeka - Banyak orang yang terpapar Covid-19 meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman). Sebaiknya, isoman dilakukan ekstra hati-hati.
“Kalau tidak mampu melakukan isoman, maka lakukan isolasi di tempat yang disediakan pemerintah, supaya bisa mendapatkan pengawasan dan penanganan yang baik,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Wiku menjelaskan, kematian orang terpapar Covid-19 yang meningkat saat ini akibat keterlambatan penanganan atau perburukan yang tidak dipantau saat isoman. Dia meminta Pemerintah Daerah terus meningkatkan pemantauan terhadap pasien isoman.
Baca juga : Niatnya Baik, Tapi Banyak Yang Minta Sistemnya Diperbaiki Lagi
“Segera ditangani cepat apabila terjadi perburukan,” pinta Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) ini.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menambahkan, kematian orang yang terpapar Covid-19 banyak faktor. Di antaranya, pasien mengalami pemburukan kondisi saat isoman atau perawatan.
“Bisa juga karena faktor ada penyakit komorbid. Misalnya, ada (penyakit) jantung,” jelasnya.
Baca juga : Disiplin Prokes Dan Taat PPKM Darurat
Nadia menyarankan, orang terpapar Covid-19 yang memiliki riwayat penyakit penyerta atau mengalami pemburukan kondisi kesehatan, lebih baik dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19. Kata dia, yang melakukan isoman sebaiknya orang yang dengan gejala ringan, tanpa sesak.
“Orang yang menjalani isoman harus menyadari kondisi kesehatannya, apakah punya penyakit penyerta atau tidak,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Nadia, ada dua hal yang perlu dicermati bagi orang terpapar Covid-19 yang melakukan isoman. Pertama, lingkungan orang yang sedang melakukan isoman harus tahu perkembangan kesehatan orang tersebut.
Baca juga : Prokes Nomor 1, Pilih Pakai Masker Atau Ditenggelamkan
Sebab, kata dia, perburukan orang yang terpapar Covid-19 dari sesak ringan bisa sangat cepat menjadi sesak berat. “Yang pasti, keluarga harus melakukan pemantauan,” saran Nadia.
Puskesmas bersama Satgas RT/RW melakukan monitoring warga yang menjalani isoman. “Bisa juga alternatif menggunakan layanan telemedisin,” kata Nadia.
Netizen lebih menyarankan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, tidak melakukan isoman di rumah. Menurut netizen, dengan gejala ringan dan tanpa gejala pun, sebaiknya melakukan isolasi di tempat perawatan yang tersedia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.