Sebelumnya
Bulan lalu, Didik masih terus berkomunikasi dengan CW. Didik bahkan mengaku dikirimi buku tulisan CW yang cukup tebal, sejumlah 362 halaman, dengan judul “Kencan Dinasti Menteng”.
Baca juga : Ekonom Senior Christianto Wibisono Meninggal Dunia
"Buku ini sangat menarik. Karena menceritakan penguasa negeri ini sesungguhnya bergulir dari elit ke elit, yang umumnya para presiden dan menteri tinggal di wilayah trategis dan mahal, yakni kawasan menteng," papar Didik.
Baca juga : AHY Ucapkan Terima Kasih Ke Jokowi, Mahfud Dan Yasonna
Didik menilai, buku itu tak ubahnya seperti metafora. Mungkin juga sindiran tentang elitisme politik di negeri ini. Suatu gambaran perlunya pemimpin lebih merakyat.
Baca juga : Komisaris Taspen Raih Bintang Tanda Jasa dan Kehormatan dari Presiden Jokowi
"Sampai beliau wafat, saya tidak pernah mendiskusikan buku ini, kecuali di beberapa bagian pemikirannya di group WA anggota KEN masa SBY (2009-2014), di mana kita berdua ada di situ," tutup Didik. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.