BREAKING NEWS
 

Harga Cabe Ambruk

Petani Ngamuk

Reporter & Editor :
APRIANTO
Minggu, 29 Agustus 2021 07:25 WIB
Petani memanen cabe merah besar jenis godo hasil panenannya di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (26/8/2021). Penurunan harga jual cabe dari sebelumnya Rp 25 ribu per kilogram menjadi Rp 39 ribu dalam kurun beberapa bulan terakhir membuat petani merugi. (Foto: Antara/Destyan Sujarwoko)

RM.id  Rakyat Merdeka - Panen raya cabe kali ini, tidak disambut suka cita oleh para petani. Ambruknya harga cabe di pasaran, membuat para petani merugi. Berbagai ekspresi diluapkan petani, terkait ambruknya harga cabe. Ada yang sengaja membakar kebunnya, dibiarkan membusuk, sampai mengamuk merusak tanaman cabe miiknya.

Saat ini, seluruh petani cabe di berbagai wilayah Tanah Air tengah melakukan panen raya. Banyak stok cabe di pasaran, sementara permintaan menurun, membuat harga ‘si pedas’ anjlok tajam. Tentu saja, anjloknya harga cabe banyak dikeluhkan para petani.

Di media sosial, berbagai ekspresi kekesalan disampaikan petani karena harga cabe yang anjlok. Salah satu yang paling viral, yakni video yang diunggah akun @andreli48 di Instagram dan Twitter.

Baca juga : HNW Serukan Persatuan Umat Rawat Kemerdekaan

Dalam video berdurasi 20 detik itu, diperlihatkan aksi seorang pria mengenakan yang caping, kaos lengan panjang berwarna kuning, dipadukan celana training, dan sepatu boats. Dilihat dari postur dan gerakannya, umur pria itu berkisar antara 30-40 tahun.

Tidak disebutkan lokasi dan nama dari petani itu. Namun dari aksinya, diketahui pria itu sedang berada di sebuah perkebunan cabe itu. Video merekam aksi pria itu sedang ngamuk dengan menendang tanaman cabe di kebun tersebut.

“Seorang petani ngamuk karena harga cabai turun,” bunyi keterangan dari video tersebut.

Baca juga : Jelang Akhir Pekan Rupiah Naik Tipis

Aksi petani itu, menuai simpatik dari kalangan warganet. “Kasihannya petani cabe,” ungkap @juliathi055gma1. “Risiko petani cabe ada dua: alam cuaca dan hama, nonalam. Di antaranya kebijakan pemerintah mengimpor komoditi pertanian di musim panen atau menjelang panen,” ungkap @gunaditaufiq. “Pray for petani cabe,” doa @melancholio.

“Aku seneng cabe murah. Kalau mahal bikin nangis. Tapi lihat petani ngamuk lebih nangis,” ucap @KeyshaS67456205. “Mudik ke rumah mbah. Mendengarkan suara para petani sambat karena panen sayur-sayuran, cabe, tidak laku,” tutur @Guru_CPNS. “Kalau ada yang bisa bantu para petani ini agar hasil panennya dikirim ke Papua. Sebab harga cabe keriting di Papua kisaran Rp 50 ribu per kg,” pesan @Ayahharis1.

Bukan hanya petani di video tersebut yang ngamuk, karena cabe menurun. Di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, para petani membiarkan tanaman cabenya terlantar, meskipun sudah waktunya panen.

Adsense

Baca juga : Pria Nekat Masuk Kandang Demi Ngejek Jaguar

Bukannya memanen, para petani justru membiarkan cabai-cabai tanamannya membusuk di pohonnya. Sebagian di antaranya membiarkan tanaman padi mereka mengering untuk kemudian dibakar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense