Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) sangat mengapreasi kinerja KWT Makendang Jaya yang diketuai oleh Ibu Endang di Desa Gedeng Adal, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
Perempuan yang pintar bergaul, murah senyum dan pandai berbahasa Inggris ini bercerita awal usahanya terinsprisasi dari kebiasaan sang ibu yg suka mengeringkan cabe dalam kantong plastik.
Kini usaha sambal bubuk dengan merek Chilia telah berkembang pesat dan telah dipasarkan ke berbagai kota seperti Kabupaten Blora, Rembang, Pati, Semarang, Malang bahkan telah menjangkau pasar ekspor di Malaysia.
Baca juga : Udah Gerah, Biden Ungkap Jurus Stop Kekerasan Senjata
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto yang ditemui di sela kunjungan kerjanya di Jawa Tengah mengaku sangat bangga dengan kiprah dan dedikasi KWT ini.
Kementan, dalam hal ini Ditjen Hortikultura cukup all out mendukung usaha tersebut dengan mengalokasikan sarana pengolahan cabai yang diberikan pada tahun 2019 dan terbaru yaitu solar dome dryer di tahun 2020.
Kedua bantuan tersebut sangat membantu proses pengeringan cabe sampai dengan siap olah.
Baca juga : Golkar Puji Perusahaan Lokal Bantu Cegah Penyebaran Corona
“Saya hadir di sini ditugaskan oleh bapak Menteri sekaligus melihat potensi ekspor dari masing-masing kabupaten. Produk cabe olahan ibu Endang ini sudah sangat luar biasa. KWT-nya aktif dan ulet berinovasi dan mencari pasar", terang Anton panggilan akrab Dirjen muda ini.
Dia berharap, produk olahan ini bisa go international dan mampu ekspansi ke pasar eropa saat pameran fruit and coffee yang rencananya diselenggarakan di tahun ini.
Endang sekaligus kepala usaha KWT menyampaikan bahwa sangat terbantu dengan bantuan dari Ditjen Hortikultura selama ini. Bahkan Solar dome dryer mampu mengeringkan 50 kg cabe segar 3-5 hari saja dibandingkan cara konvensional.
Baca juga : Waspada, Varian Baru Gampang Nular Lewat Hembusan Napas
Dengan biaya produksi yang tidak terlalu tinggi, harga jual sambal Chilia ini pun sangat terjangkau yaitu Rp 10.500 per botol dengan aneka rasa seperti teri, udang, cumi dan original. Bahkan kemasan sachet hanya Rp 1.000 saja.
Tidak hanya berhenti pada satu jenis produk, KWT juga terus berupaya melakukan inovasi dan menjalin berbagai kerja sama untuk dapat memasarkan produknya.
Dengan cita rasa yang nikmat, tidak salah jika Prihasto mengharapkan produk ini terkenal bukan hanya di Indonesia bahkan di dunia dengan slogan Dari Grobogan Cabe Lokal Mampu Mendunia. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya