BREAKING NEWS
 

Meski Jokowi Bilang Tidak

Wacana 3 Periode Tidak Juga Berlalu

Reporter & Editor :
APRIANTO
Jumat, 3 September 2021 08:05 WIB
Presiden Joko Widodo saat meninjau kegiatan vaksinasi di SMA Negeri 2 Kota Bandar Lampung, Kamis (2/9/2021). (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seperti virus Corona, wacana perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode sulit banget dihilangkan. Sudah berkali-kali Presiden Jokowi bilang tidak, tetap saja wacana tiga periode tidak juga berlalu. Saat wacana amandemen konstitusi menguat, usulan itu hidup kembali.

Wacana perpanjangan masa jabatan presiden sudah muncul sejak Oktober 2019. Wacana tersebut muncul setelah bergulir usulan amandemen UUD 1945 yang ingin kembali memasukkan GBHN. Namun wacana amandemen itu bergerak liar ke isu perpanjangan masa jabatan presiden.

Pada akhir 2019, Jokowi akhirnya buka suara untuk meredam isu yang makin liar ini. Saat itu, Jokowi menegaskan menolak untuk dijerumuskan. Kata dia, orang yang ngomong masa jabatan presiden tiga periode, ada 3 kategori. Yakni, ingin menampar mukanya, ingin mencari muka dan ingin menjerumuskan.

Baca juga : Bangun Solo, Gibran Pake Gaya Sapu Jagat

Namun, penolakan Jokowi tak membuat wacana itu langsung hilang. Justru itu rame lagi, setelah M. Qadari membentuk relawan Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024. Alasan Qadari, dengan menyandingkan Jokowi dan Prabowo maju di Pilpres 2024, perpecahan sesama anak bangsa bakal bisa teredam. Sayangnya, sejak deklarasi di akhir tahun lalu, gerakan yang dimotori Qadari belum terdengar lagi.

Di bulan Agustus, bulan kemerdekaan bagi Indonesia, wacana ini semarak lagi. Apalagi, setelah Ketua MPR, Bambang Soesatyo kembali memastikan kalau lembaga yang dipimpinnya segera melakukan amandemen.

Sayangnya, di tengah polemik perlu atau tidaknya amandemen, justru wacana penambahan masa jabatan presiden muncul lagi. Isu yang dilemparkan macam-macam. Ada yang mengusulkan jabatan presiden 3 periode, ada juga yang melemparkan gagasan agar masa jabatan presiden diperpanjang 2 atau 3 tahun.

Baca juga : Menko Airlangga Dengarkan Kisah Sukses Penerima Kartu Prakerja

Usulan perpanjangan masa jabatan presiden ini dilontarkan Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer (Noel). Pendukung Jokowi di Pilpres 2019 lalu itu mengaku, punya alasan kuat kenapa jabatan presiden perlu diperpanjang 2 sampai 3 tahun. Salah satunya, pandemi Corona yang tidak jelas kapan bakal berakhir.

“Jadi durasi jabatan presiden ditambah selama 2-3 tahun bisa jadi solusi. Ini beda dengan wacana presiden tiga periode yang harus via pemilu. Sementara dana pemilu bisa digunakan dulu untuk stimulan ekonomi dan sosial,” kata Noel, kepada wartawan, kemarin.

Noel membantah kalau usulan itu untuk melanggengkan kekuasaan Jokowi hingga 3 periode. Justru, dirinya mengaku sangat keras menolak presiden tiga periode. Namun, perpanjangan masa jabatan presiden, kata dia, tetap perlu dilakukan lewat amandemen konstitusi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense