SISWANTO
RM.id Rakyat Merdeka - Dulu. Sebelum corona menyerang, saat kantor masih ramai. Teman-teman redaksi pasti gak asing dengan bunyi gitar. Biasanya, kita dengar kalau sudah lewat tengah malam. Yang mainkan gitar adalah Kristanto, Chief Executive Editor Rakyat Merdeka.
Bang Kris, memang sengaja pindahkan gitar listrik dari rumahnya ke kantor. Lengkap sama sound system-nya. Udah bertahun-tahun, gitar Bang Kris jadi penghuni redaksi. “Kalau di kantor, gak digerecokin anak,” katanya saat itu.
Bagi yang gak suka musik metal, rock atau underground dan sejenisnya, petikan gitar Bang Kris mungkin kurang asik. Nggak romantis. Dia main gitar bukan untuk nyanyikan lagu. Bahasa anak band, Bang Kris hanya ngulik melodi dari lagu-lagu idolanya. Tapi kalau malam, lumayan buat ngusir kantuk saat stok akhir pekan, he he he.
Baca juga : Selamat Jalan, Sahabat (In Memorial Kristanto)
Bang Kris memang bukan penggemar musik Pop. Tidak biasa nyanyi lagu cinta-cintaan ala Glen Fredly atau Ungu. Kalau lagi karaoke aja, lagu yang dipilihnya tetap musik metal. Gak bisa kita ikutan nyanyi, kalau Bang Kris lagi nyanyi.
Tapi bukan berarti dia alergi. Dia tetap suka pop atau slow rock. Makanya sejak lama, saya dan ada beberapa teman, termasuk Bang Kris niat bikin grup band. Mainkan lagu romantisnya Bon Jovi atau kerasnya lagu-lagu dari Metallica. Sesekali bisa rental studio untuk 1 atau 2 jam. Tapi bukan untuk jadi band terkenal. Apalagi masuk dapur rekaman. Itu mimpi kali.
Niat awalnya, cuma sekedar nyalurin hobi aja. Syukur-syukur bisa ngisi hiburan di acara RM. Lumayan. Yang penting bisa naik panggung. Karena ngehibur teman, dapat pahala juga loh.
Baca juga : Bahaya, Daya Tampung RS Menipis
Tapi rencana itu, hanya sebatas wacana. Nggak pernah terwujud. Kalau sudah bikin rencana, selalu aja batal. Ada aja penyebabnya. Liputan. Deadline. Sampai kurang personel. Sampai akhirnya, kami benar-benar lupa punya niat bikin band.
Meskipun Band batal, Bang Kris gak berubah. Dia masih tetap dengan gitar listriknya. Masih tetap ngulikgulik lagu. Bahkan dia sudah punya rencana. Patungan beli alat-alat musik lain. Tentu saja dicicil. Nanti lama-lama juga lengkap.
Kini, rencana itu sudah terkubur. Bang Kris udah berpulang, Jumat (28/8) malam. Begitu mendadak. Sesak rasanya dengar kabar itu. Padahal, beberapa jam sebelum meninggal, Bang Kris masih kerja. Masih WA-an dengan teman-teman. Nggak ada lagi nanti kita dengar petikan melodi gitarnya. Mungkin juga gitarnya yang sekarang masih ada di kantor, bakal pensiun. Selamat jalan Bang Kris. Teman-teman Rakyat Merdeka sayang Bang Kris, tapi Allah lebih sayang. Alfatihah.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.