Dark/Light Mode

Penambahan Kasus Corona di Jakarta Meroket Terus

Bahaya, Daya Tampung RS Menipis

Senin, 31 Agustus 2020 06:16 WIB
Petugas melakukan test swab. (Foto: Randi Tri Kurniawan)
Petugas melakukan test swab. (Foto: Randi Tri Kurniawan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lonjakan kasus corona di DKI Jakarta bikin ngelus dada. Seharian kemarin, ada penambahan 1.114 kasus baru. Jika ditotal, sudah ada 39.280 ribu orang terpapar corona di ibu kota. Yang bikin resah, dikabarkan Rumah Sakit (RS) rujukan pun penuh.

Informasi RS rujukan sudah hampir penuh pertama kali disampaikan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (28/8). Saat itu, dia bilang, RS rujukan Covid-19 sudah terisi 70 persen.

Baca juga : Selamat Jalan Stephen Chow-nya RM

Kemarin, informasi serupa disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, pakar kesehatan Hermawan Saputra, dan dokter spesialis penyakit dalam Dirga Sakti Rambe. Prof Wiku bahkan sampai menyebut, kondisi ini sangat mengkhawatirkan.

Hermawan menganalisa, dengan terus melonjaknya penambahan kasus baru, ketersediaan kamar di RS rujukan untuk merawat pasien corona semakin menipis. "Saya pikir kapasitas rumah sakit di Jakarta sudah masuk tahap warning. Mungkin sekitar 90 persen kapasitas kamar sudah terisi," ujar Hermawan, kemarin.

Baca juga : Ditolong Teman SMA

Jika lonjakan terus terjadi, kata dia, bukan tidak mungkin RS rujukan corona di Jakarta akan overload alias kelebihan daya tampung. Kondisi ini tentu akan sangat membahayakan.

Dokter Dirga Sakti Rambe mengabarkan hal yang sama. Dia meminta semua pihak terus waspada. “Bagi Anda yang sehat, jangan anggap remeh penyakit ini. Saat ini situasi kritis. Hampir seluruh ICU full,” tulisnya di akun Twitter @dirgarambe, kemarin.

Baca juga : Kena Gilas Corona

Prof Wiku juga meminta seluruh masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan baik. "Supaya kasusnya tidak mendorong ke kapasitas rumah sakit. Karena rumah sakit itu cuma dampak. Di mana saja, rumah sakit tidak akan kuat kalau dibanjiri dengan pasien. Itu berbahaya sekali untuk para dokter. Makanya, direm kasus barunya di masyarakat," imbaunya, seperti dikutip detik.com, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.