Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Shalat Id Di Mushalla

Selasa, 11 Agustus 2020 05:14 WIB
Ngopi - Shalat Id Di Mushalla
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi corona belum ada tanda-tanda berakhir. PSBB di Kota Depok juga terus diperpanjang hingga 16 Agustus 2020. Bahkan, daerah penyangga ibu kota ini kembali menjadi zona merah penularan Covid-19.

Akibatnya, aktivitas warga masih dibatasi. Termasuk ibadah. Untungnya, di Idul Adha kemarin, Pemkot Depok masih mengizinkan pelaksanaan Shalat Id di masjid atau lapangan. Izin pelaksanaan tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Depok Nomor 451/348-Huk/Kesos tentang Panduan Penyelenggaraan Shalat Idul Adha Tahun 1441 H/2020 M. 

Tapi, ada syaratnya. Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 harus dilakukan secara ketat. Mulai dari penyemprotan desinfektan, menyediakan fasilitas cuci tangan, melakukan pengecekan suhu kepada jamaah, hingga jaga jarak minimal 1,5 meter antar-jemaah. 

Baca juga : Bersih-bersih Sangsaka

Namun, warga yang berada di sekitar kompleks rumah saya masih merasa waswas. Apalagi kalau harus melaksanakan Shalat Idul Adha di salah satu masjid di Pondok Petir, yang jumlah jamaahnya bisa ribuan orang. Pasalnya, selama ini saat pelaksanaan Shalat Jumat kurang memerhatikan protokol kesehatan. Seperti, tidak ada pemeriksaan suhu, warga jarang yang menggunakan masker, hingga tidak ada jarak antar-jemaah. 

Akhirnya, diputuskan menggelar Shalat Idul Adha di mushalla yang berada di dalam kompleks perumahan. Tujuanya, agar protokol kesehatan bisa diterapkan secara ketat. Karena, memang ukuran tidak terlalu besar. Hanya bisa menampung sekitar 70 jemaah. Jumlah yang mencukupi untuk menampung seluruh warga di dalam kompleks.

Pelaksanaan Shalat Idul Adha pun tiba. Khatib dan imam didatangkan jauh-jauh dari pesantren. Kebetulan, salah satu pengurus mushalla juga merangkap menjadi pengurus Pesantren Tahfiz Quran di Bogor.

Baca juga : Alihkan Main Game Online dengan Hadrah

Sekitar setengah jam sebelum shalat dimulai, tiba-tiba jemaah datang berduyun-duyun. Laki-laki dan perempuan sama banyaknya. Tidak hanya dari warga kompleks, tapi juga warga dari luar. Jumlahnya sekitar 150 orang. Dua kali lipat dari kapasitas mushalla.

Akibatnya, tidak ada jarak antar-jemaah. Saling berhimpitan satu dengan yang lain. Untungnya, banyak dari mereka yang tetap menggunakan masker dan membawa hand sanitizer sendiri. 

Melihat jemaah yang membludak, pengurus mushalla berinisiatif meminta khatib tidak terlalu panjang dalam menyampaikan isi ceramah. Akhirnya, tak sampai 15 menit, ceramah Idul Adha kelar. Warga pun senang bisa mengikuti Shalat Id tak jauh dari rumah.

Baca juga : Memburu Kambing

Ahmad Lathif Rosyidi, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.