BREAKING NEWS
 

Anggota Komisi II DPR : Indonesia Belum Siap Terapkan Pilkada Asimetris

Reporter : DIDI RUSTANDI
Editor : FAZRY
Kamis, 25 Juni 2020 21:26 WIB
Anggota Komisi II Dewan Perwakikan Rakyat Daerah (DPR) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Teddy Setiadi

RM.id  Rakyat Merdeka - Wacana penerapan Pilkada Asimetris di Indonesia yang sebelumya diusulkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, menuai pro kontra.

Anggota Komisi II Dewan Perwakikan Rakyat Daerah (DPR) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Teddy Setiadi menilai Indonesia belum siap menggunakan skema Pilkada Asimetris. Pasalnya, banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan disiapkan untuk memakai skema tersebut.

"Intinya banyak masyarakat yang belum siap. Selain itu, banyak hal lain yang perlu dipersiapkan untuk memakai skema tersebut," imbuh Teddy dalam keterangannya, Kamis, (25/6/2020).

Baca juga : Terima Perwakilan Demonstran, Pimpinan DPR Pastikan Akan Stop Bahas RUU HIP

Teddy mengatakan, bahwa selama ini baik pemerintah, penyelenggara pemilu, maupun peserta pemilu sendiri belum maksimal dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, sehingga polarisasi masyarakat karena perbedaan pilihan politik semakin dalam.

"Itulah yang yang menjadi alasannya. Pertama yang perlu dievaluasi adalah pendidikan politik kita masih rendah. Saya bertanya, upaya pendidikan politik yang sudah dilakukan oleh pemerintah dan penyelenggara pemilu seperti apa? Kemudian, pengawasan kepada peserta pemilu bagaimana?," katanya.

Kemudian, sisi lain sistem dan polarisasi poitik di Indonesia masih belum sehat. Nyatanya masih banyak terjadi money politic, black campaign dan masalah sosial lainnya pun banyak dijumpai.

Baca juga : Senayan Soroti Kerja Sama Kemendikbud Dengan Netflix

“Selama ini peserta pemilu juga mendidik para pemilih dengan pendidikan politik yang tidak baik, seperti ;money politic, black campaign dan upaya-upaya tidak baik lainnya kepada masyarakat," ujar dia.

Adsense

Oleh karena itu, sebelum menerapkan skema Pilkada Asimetris tersebut, pemerintah perlu mengambil tindakan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, sehingga Pilkada Asimetris benar-benar patut diterapkan di Indonesia.

Menurutnya, ini perlu dilakukan agar kekhawatiran berubahnya bentuk kecurangan yang terjadi dalam pilkada langsung maupun tidak langsung dapat diantisipasi, bukan sebagai upaya untuk menguntungkan kelompok-kelompok tertentu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense