Dark/Light Mode

Ada yang Tertutup, Ada yang Terbuka

Sssst... Jangan Diganggu, DPR dan Pemerintah Lagi Ngomongin Duit

Selasa, 23 Juni 2020 05:55 WIB
Di tengah wabah corona, para menteri mulai sibuk ngomongin anggaran dengan komisi terkait di DPR. Kemarin, menteri yang datang ke DPR itu adalah (dari atas kiri): Menkeu Sri Mulyani, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menkumham Yasonna Laoly, Menkominfo Jhonny G Plate dan 3 Menko (Luhut Pandjaitan, Mahfud
MD dan Airlangga Hartarto). Ada yang bermasker, lepas masker, sampai pakai pelindung wajah. (Foto-foto: Antara)
Di tengah wabah corona, para menteri mulai sibuk ngomongin anggaran dengan komisi terkait di DPR. Kemarin, menteri yang datang ke DPR itu adalah (dari atas kiri): Menkeu Sri Mulyani, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menkumham Yasonna Laoly, Menkominfo Jhonny G Plate dan 3 Menko (Luhut Pandjaitan, Mahfud MD dan Airlangga Hartarto). Ada yang bermasker, lepas masker, sampai pakai pelindung wajah. (Foto-foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - DPR dan Pemerintah lagi rajin rapat di Senayan. Kemarin, ada 18 rapat di berbagai komisi. Ada yang terbuka, ada yang tertutup. Hampir semua membahas soal rancangan kerja dan anggaran tahun depan. Jangan diganggu ya, DPR dan Pemerintah lagi ngomongin duit nih... 

Rapat sudah dimulai sejak pukul 9 pagi. Pada jam itu, ada dua rapat: antara Komisi VI dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Komisi X dengan Mendikbud Nadiem Makarim.
 
Rapat antara Komisi VI dengan Erick dilakukan tertutup. Usai rapat, Erick bungkam, tidak mau menjelaskan apa yang dibahas. "Nggak boleh (ngomong) soalnya tertutup," elak Erick. 

Ketua Komisi VI DPR Aria Bima sedikit memberi bocoran. Politisi PDIP ini bilang, BUMN meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) di 2021. Aria menyebut, anggaran PMN yang diajukan senilai Rp 70 triliun. PMN itu untuk PLN, PT Permodalan Nasional Madani/PNM, BUMN Pangan, BUMN Farmasi, hingga BUMN Perbankan.

Sementara, rapat Komisi X dengan Nadiem membahas evaluasi belajar-mengajar jarak jauh, dana BOS, sampai isu yang sedang panas: penggabungan mata pelajaran agama dengan Pendidikan Pancasila. Rapat dilakukan secara terbuka dan online.

Baca juga : Komisi IV Dukung Penambahan Anggaran Kementan

Pukul 10 pagi, ada 9 rapat. Komisi I rapat dengan Menkominfo Jhonny G Plate. Bahasannya, rencana kerja 2021. Lalu, Komisi II dengan KPU, Bawaslu, dan Kemendagri. Pembahasan terkait rancangan PKPU tentang Pilkada 2020. 

Kemudian, rapat Komisi III dengan Menkumham Yasonna H Laoly. Pembahasan terkait evaluasi pola manajemen pegawai di lingkungan Kemenkumham, penjelasan terkait refocusing, serta persiapan new normal di LP dan Imigrasi. 

Ada juga rapat Komisi IV dengan Mentan Syarul Yasin Limpo yang membahas evaluasi pelaksanaan APBN 2019, hasil Pemeriksaan BPK Semester II-2019, serta rencana kerja 2021. 

Lalu, rapat Komisi VII dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif. Rapat membahas asumsi dasar RAPBN 2021. Pokok-pokok yang dibahas terdiri dari lifting migas, proyeksi harga minyak mentah, volume BBM dan LPG bersubsidi, dan subsidi listrik.

Baca juga : DPR Memaafkan Menag Meski Urusan Belum Kelar

Arifin Tasrif memulai paparannya dengan menjelaskan mengenai asumsi dasar sektor ESDM. Namun, anggota dewan mulai menghujani rapat dengan berbagai interupsi. 

"Kami minta penjelasannya. Berapa penyerapan untuk dana Covid-19?" ujar anggota Komisi VII dari Fraksi Demokrat M Natsir. Mendengar interupsi tersebut, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto kemudian menskors rapat dan menunda rapat sampai hari ini. 

Di tempat yang lain, Komisi VIII melakukan RDP dengan Sekjen Kemensos. Yang dibahas, evaluasi verifikasi dan validasi program perlindungan dan penyaluran Bansos. Sementara Komisi IX melakukan RDP dengan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2Ml). Pembahasan terkait rencana kerja 2021. 

Yang menarik, raker antara Komisi XI dengan Menkeu Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Gubernur BI Perry Warjoyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Kepala BPS Suhariyanto. Menarik, karena berlangsung sampai 9,5 jam, mulai dari pukul 10 pagi hingga 7 malam. 

Baca juga : Jangan Hanya Judul Saja, Tapi Dampaknya Kurang

Rapat menyepakati asumsi dasar makro ekonomi, target pembangunan, dan indikator pembangunan di 2021. Asumsi makro ekonomi disepakati pertumbuhan ekonomi 4,5-5,5 persen, tingkat inflasi 2,0-4,0 persen, nilai tukar rupiah Rp 13.700-14.900 per dolar AS. “Terima kasih atas masukan-masukannya," ujar Sri Mulyani di akhir rapat.

Pada jam 10 pagi juga, ada rapat Banggar DPR dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. Tapi, Muhadjir absen. 

Rapat membahas Pagu Indikatif Tahun 2021. "Badan Anggaran memberikan apresiasi atas program-program di semua Kementerian Koordinator dan dapat menyetujui Pagu Indikatif Tahun 2021 beserta usulan tambahan dari Kementerian-Kementerian Koordinator,” ujar Ketua Banggar DPR Said Abdullah saat menyampaikan kesimpulan rapat.

Kemudian pukul 1 siang, ada rapat antara Komisi II dengan Mensesneg, Seskab, KSP, dan Kepala BPIP. Yang dibahas juga tentang RAPBN 2021. Pada jam yang sama, Komisi V melakukan RDP dengan Kepqla BMKG, Basarnas, dan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS). Rapat membahas Pembicaraan Pendahuluan RKA K/L dan RKP TA. 2021 BMKG, BNPP, dan BPWD. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.