BREAKING NEWS
 

Polemik Vaksin Nusantara, Anggota Komisi IX DPR Ini Bela Terawan

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Jumat, 12 Maret 2021 14:41 WIB
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo membela mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto terkait pengembangan Vaksin Nusantara. Menurut politisi PDIP ini, hasil uji klinis fase I vaksin ini menunjukkan bahwa tidak ada efek samping serius yang terjadi terhadap para 30 relawan. 

Atas hal itu, dia menyesalkan sikap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang buru-buru memberikan penilaian buruk pada vaksin tersebut. Dia lalu kemudian membandingkan upaya pengadaan vaksin dari perusahaan farmasi luar yang lancar hingga hari ini, seperti Sinovac dan AstraZeneca. “Jangan dibunuh dulu secara administrasi,” ucapnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (12/3).

Adsense

Baca juga : Setia Ke AHY, Anggota DPRD DKI Ini Galang Dukungan Dari Warga

Dia berharap, BPOM bekerja secara serius dalam mengevaluasi dan memberikan perizinan uji klinis lanjutan untuk Vaksin Nusantara. “Saya menduga, pada ujungnya akan diberikan izin. Tapi (mungkin) setahun, tektokan, pingpong, begitu,” cetusnya.

Rahmad menegaskan, pihaknya tidak akan mendukung Vaksin Nusantara apabila memang ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dalam hasil uji klinis I. Namun, setelah Komisi IX DPR berkunjung untuk melihat proses uji klinis I pada Februari lalu, Rahmat menilai seharusnya uji klinis sudah dapat dilanjutkan. “Jadi, rekomendasi untuk Bu Penny, saya tidak dalam rangka untuk mendesak, tapi berikan persamaan,” pungkas Rahmad.

Baca juga : Setahun Penanganan Covid-19, Anggota Komisi IX DPR Apresiasi Kerja Pemerintah

Merespons hal ini Kepala BPOM Penny K Lukito menegaskan, BPOM merupakan lembaga independen dan transparan yang akan mendukung pengadaan vaksin. Namun, ia menekankan, seluruh proses pengembangan vaksin harus lolos tahapan yang berbasis ilmiah.

“BPOM akan transparan. Kami tidak memiliki kepentingan untuk menutupi apa pun. Tapi, ini merupakan sebuah proses yang berbasis scientific,” jawab Penny. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense