RM.id Rakyat Merdeka - Politisi Senayan mengapresiasi kerja-kerja Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membangun sektor peternakan. Utamanya dalam kemandirian penyediaan bibit nasional, peningkatan populasi dan produksi daging nasional dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan protein hewani.
Ketua Komisi IV DPR, Sudin berharap, agar program peningkatan kapasitas dan sumber daya manusia bisa menggenjot kinerja sub sektor peternakan dalam negeri. Caranya, dengan memperbanyak kegiatan pelatihan.
“Seperti pelatihan bimbingan teknis supaya kompetensi sumber daya manusia peternak lebih meningkat dan kinerja peternakan Indonesia menjadi lebih baik,” kata Sudin saat memimpin rombongan Komisi IV melakukan kunjungan kerja spesifik ke Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Jawa Barat, Sabtu (5/6).
Sudin menjelaskan, kunjungan spesifik ini untuk melihat secara langsung sekaligus memperoleh informasi terkait pembangunan peternakan. Baik dari segi perkembangan teknologi Inseminasi Buatan (IB), manajemen pemeliharaan, produksi, distribusi semen beku dan lainnya.
Baca juga : Senayan Minta Menteri Teten Perbanyak Pelatihan UMKM
Sudin menilai, saat ini penyediaan bibit merupakan aspek penting untuk meningkatkan kinerja peternakan. Untuk itu, diperlukan kerja sama yang baik antara UPT dan setiap Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) untuk penyediaan bibit.
Di samping itu, lanjutnya, ada beberapa aspek yang juga perlu ditingkatkan seperti peningkatan kualitas domba atau kambing, penguatan Infrastruktur UPT, dan penguatan serta penyediaan pakan ternak khusus untuk peternak. “Lalu berdikari harus mempunyai peran penting dalam penyediaan pangan andal ternak. Intinya tingkatkan kinerja PKH, lakukan upaya terobosan,” kata Sudin.
Di tempat yang sama, Dirjen PKH Kementan Nasrullah menegaskan, pihaknya kini tengah mengupayakan agar UPT perbibitan nasional dapat dibangun di setiap pulau di Indonesia. Termasuk wilayah Indonesia Timur seperti di Pulau Sulawesi dan Papua yang merupakan kawasan potensial untuk pengembangan sapi.
Menurutnya, jika UPT perbibitan dapat dibangun di wilayah tersebut, maka penyediaan bibit sapi dapat berkelanjutan. “Karena wilayah Indonesia Timur memiliki potensi lahan dan pakan yang sangat mendukung bagi sapi untuk berkembang dengan baik,” kata Nasrullah.
Baca juga : Kunjungi Jabar, AHY Minta Rekomendasi Tempat Makan ke Netizen
Nasrullah menyampaikan saat ini Ditjen PKH Kementan baru memiliki 10 UPT Perbibitan yang mewakili Pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Harapannya, Komisi IV mendukung penguatan infrastruktur dan penambahan nilai aset UPT, mengingat UPT Perbibitan adalah salah satu sarana untuk mencapai kemandirian penyediaan bibit nasional.
Ia menjelaskan, peningkatan produksi daging ditargetkan akan dipenuhi dari beberapa komoditas, seperti sapi potong, kerbau, kambing, domba, itik, ayam dan babi. Targetnya pada tahun 2022 mencapai 4,59 juta ton.
“Sedangkan peningkatan ekspor akan diarahkan untuk hewan hidup, produk pangan segar dan olahan, sarang burung walet (SBW), produk non pangan, obat hewan, benih dan bibit dengan target pada tahun 2022 bisa sebanyak 376 ribu ton,” katanya.
Selain itu, sambung dia, pembangunan peternakan juga digalakkan untuk mengurangi ketergantungan daging sapi impor. Untuk itu, program sektor peternakan periode 2020-2024 ini akan diprioritaskan pada komoditas sapi potong dan kerbau.
Baca juga : LaNyalla Minta Pemerintah Beri Penjelasan Ke Jemaah
Nah, dalam rangka mendorong peningkatan populasi dan produktivitas sapi dan kerbau, pemerintah telah menetapkan Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri atau Sikomandan melalui Permentan No 17 Tahun 2020, yang salah satu kegiatan prioritasnya adalah optimalisasi reproduksi. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.