Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Menkop Siapkan 3 Jurus Kembangkan Sentra Pengolahan Beras
Minggu, 23 Mei 2021 21:37 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki segera menerapkan tiga strategi untuk mengembangkan sentra pengolahan beras terpadu yang melibatkan koperasi, Bumdes, dan 7 BUMN di Kebumen, Jawa Tengah.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangannya, Minggu, memberikan apresiasi kepada PT Mitra BUMDes Nusantara (MBN) yang dibentuk tujuh BUMN sektor pangan, energi, dan keuangan sejak 2017.
"Mereka secara konsisten melakukan kemitraan strategis dengan masyarakat petani melalui sharing kepemilikan perusahaan, seperti PT Mitra Desa Kebumen (MDK) yang mengelola Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) untuk wilayah Desa Kaliputih, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen," ujar Teten.
Menkop meninjau Sistem Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan M. Lutfi di Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (23/5).
Berita Terkait : BUMN Pangan Bidik Pasar Beras Premium
Menurut Teten, keberpihakan kepada para petani yang dapat meningkatkan kesejahteraannya perlu terus diupayakan.
"Program kolaboratif antar-Kementerian, seperti saat ini antara Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Koperasi dan UKM, dan secara implementatif dilakukan antar-pelaku usaha, yaitu BUMN, koperasi, dan swasta, perlu dikawal dengan serius," kata Teten.
Dengan demikian, proses penciptaan nilai tambah dari hulu ke hilir dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat.
MenkopUKM berharap program kemitraan strategis ini dapat dikembangkan lebih masif lagi pada sentra-sentra produksi pertanian di seluruh wilayah Indonesia, baik untuk komoditas beras dan komoditas pangan lainnya.
Berita Terkait : Kembangkan Seaplane, Kemenhub Gaet ITB
Teten menambahkan model bisnis yang dicontohkan melalui pembentukan MDK yang dimiliki antara BUMDes Nusantara dengan para petani melalui Koperasi Produsen Migatani Lestari Mandiri perlu terus diperkuat kelembagaan koperasinya.
"Caranya, dengan ditingkatkan kualitas layanan koperasi terhadap anggotanya. Sehingga, bukan saja produktivitas petani semakin tinggi, namun semua kebutuhan petani dapat dipenuhi melalui keberadaan koperasi," kata MenkopUKM.
Teten meyakini jika manfaat yang dirasakan petani anggota koperasi semakin baik, maka partisipasi modal petani terhadap kepemilikan MDK akan semakin besar selama lima tahun ke depan.
"Itu sebagaimana tujuan dari adanya program Kewirausahaan Petani ini," kata Teten.
Berita Terkait : Rayakan Gencatan Senjata, Warga Palestina Takbir
Lebih dari itu, lanjut Teten, koperasi sebagai lembaga pendidikan, yaitu dengan kewajiban memiliki dan mengelola Dana Pendidikan yang disisihkan dari SHU tiap tahun, juga dapat menjadi wadah yang tepat bagi tumbuhnya wirausaha anggota.
Teten berharap program kolaboratif ini dapat secara intensif dikoordinasikan dan dimonitor melalui Unit Kerja Teknis di masing-masing kementerian.
"Di tempat kami, ada Deputi Bidang Perkoperasian, Deputi Bidang Kewirausahaan, dan BLU Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB KUMKM) yang dapat dikaitkan dengan program Kewirausahaan Petani melalui Koperasi," jelas MenkopUKM. [EFI]
Tags :
Berita Lainnya