RM.id Rakyat Merdeka - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) punya mimpi besar. Selain lolos ke Senayan, partai ini juga ingin merebut 3 ribu kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPRD).
Namun pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Siti Zuhro memprediksi, partai papan bawah, termasuk PPP, terancam oleh hadirnya partai-partai anyar bernafaskan Islam. Perolehan suara mereka baik di daerah maupun nasional bisa terganggu.
Baca juga : Kabah Kabupaten Tebo Bertekad Kuasai DPRD
“PPP ini terancam oleh Partai Ummat, Gelora, dan lainnya yang bernafaskan Islam. Kalau tidak pintar-pintar berstrategi, bisa nggak masuk parlemen pusat, seperti Hanura 2019,” ungkap Siti dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka, kemarin.
Meski demikian, dibanding Hanura, PPP relatif lebih stabil. Tidak ada friksi dan bedol desa seperti yang terjadi di partai pimpinan Oesman Sapta Odang itu. “Saya prediksi, kalau di nasional, PPP masih masuk. Pak Monoarfa (Ketua Umum PPP) ini minim konflik internal. Tak seperti Hanura, banyak yang hijrah ke NasDem dan partai lainnya,” ujarnya.
Baca juga : DPW Dan DPC Partai Ka’bah Disuruh Sekolah Politik
Siti mewanti-wanti, PPP harus adaptif terhadap generasi muda milenial dan mulai mengubah strategi kampanyenya. Pentolan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) itu melihat, PPP sudah mulai meninggalkan kesan partai tua dengan mengakomodasi kader muda menempati posisi strategis di struktural partai. “Saya dengar ada Pak Eep (Eep Syaifullah Fatah) juga sebagai konsultan. Saya pikir akan ada dobrakan,” nilainya.
Salah satu caranya, agar dapat memenuhi target 3.000 kursi DPRD Provinsi, Kabupaten, dan Kota, lanjut Siti, yakni dengan merekrut vote getter yang mampu merebut suara anak muda. “Caleg-calegnya, harus yang dekat dengan anak muda. Programnya juga mesti yang kekinian. Kalau biasa, akan stagnan. Bahkan berkurang,” sarannya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.