Sebelumnya
“Harus ada detail peraturan. Pj Kepala Daerah kan selektif, saya takut legitimasinya lemah. Kalau saya sebagai Gerindra (menilai), mesti ada yang atur bagaimana mereka lebih legitimate,” ujarnya.
Semacam Tim Penilai Akhir (TPA), tambah Habiburokhman. Karena ini penjabat dua tahun yang mengatur hidup orang banyak. Bukan seperti penjabat kasus-kasus lain. Sehingga perlu fit and proper test di TPA.
Baca juga : Ingin Kembali Kuasai DPRD, PAN DIY Gelar Latihan Kader
Meski Pilkada DKI masih dua tahun lagi, tapi bursa Pilgub DKI 2024 sudah ramai dibicarakan. Sejumlah tokoh seperti politikus NasDem Ahmad Sahroni, Menteri Sosial Tri Rismaharini, hingga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ikut meramaikan bursa calon Gubernur DKI 2024.
Sementara Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta sekaligus Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, sosok gubernur atau wakil gubernur petahana sama-sama berpeluang dipilih lagi di perhelatan pesta demokrasi mendatang. “Pendapat itu silakan saja, semua punya pendapat wajar di mana-mana. Kalau gubernur berpeluang dipilih kembali, wagub berpeluang dipilih kembali,” jelasnya.
Baca juga : HT Bidik 2.500 Kursi DPRD, Sekjen Perindo Ajak Kader Menangi Pemilu
Menurut Riza, keterpilihan gubernur atau wakil gubernur petahana dinilai berdasarkan rekam jejak prestasinya selama menjabat. Dia mengatakan, masih baru menduduki jabatan wagub, sehingga berharap hingga masa jabatannya habis pada Oktober 2022, ia dapat menyelesaikan tugas di ibu kota.
“Nanti dilihat tugas saya sesuai dengan tugas aturan dan partai sampai 16 Oktober. Mohon doa dan dukungannya,” pungkasnya. [SSL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.