Sebelumnya
Penonton Malaysia tak kalah hebohnya. Wajar, mereka tuan rumah. Bahkan, mereka dengan seenaknya menembakkan sinar laser ke arah pemain Indonesia. Kiper Markus Horison protes. Pertandingan sempat terhenti selama lima menit.
Sakit itu kemudian datang. Menusuk. Indonesia kalah lewat gol-gol mudah. Para pemain mengaku salah. “Kesalahan teknis”, bukan yang aneh-aneh. Kesalahan itu bisa terjadi terjadi terhadap pemain mana pun. Namun sepulang dari Malaysia, berkembang isu itu: suap!
Salah satu pemain yang namanya disebut-sebut, mengaku trauma. Terutama akibat hujatan di media sosial. Anaknya malu. Di sekolah dia diledek: ayahmu makan uang haram ya!?
Baca juga : Olahraga Dan Runtuhnya Mahkota
Sampai kemudian acara talk show itu menyulut semuanya. Polisi membentuk tim. Satgas Anti Mafia Bola. PSSI juga punya tim. Semua pemain Timnas di Piala AFF 2010 siap memberikan keterangan. Termasuk kesiapan menelusuri rekening mereka.
Pemilik akun di media sosial yang mengungkapkan soal pengaturan skor, dipanggil semua. Pengurus PSSI juga harus siap bekerjasama. Kooperatif, tuntaskan kasus ini. Satgas tidak tebang pilih. Kalau yang “kena” hanya dahan atau batangnya, percuma. “Pohon pengaturan skor” itu akan tumbuh lagi. Subur lagi.
Baca juga : Kata-Kata Dan Perut
Pada akhirnya, kita akan melihat, apakah ini akan berhasil atau cuma sekadar kegenitan sesaat. Kita berharap ini akan melahirkan gol. Bukan gol yang diatur-atur. Bukan gol kebetulan. Tapi gol indah. Seindah golnya Messi atau Ronaldo yang bisa melewati banyak hadangan, lalu menembak dari sudut sempit. Kita siap menunggu sampai menit terakhir, ketika wasit meniup peluit panjang.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.