Dark/Light Mode

4 Dosen UIN Bandung Raih The Best Paper and Presenter di Konferensi Internasional Thailand

Kamis, 29 Agustus 2019 00:43 WIB
Empat dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang meraih The Best Paper and Presenter dalam International Conference on Business Management, Economics and Social Science (BMESS) IBSSH yang diselenggarakan di Ploenchit Sukhumvit, Bangkok, Thailand. (Foto: Humas UIN Bandung)
Empat dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang meraih The Best Paper and Presenter dalam International Conference on Business Management, Economics and Social Science (BMESS) IBSSH yang diselenggarakan di Ploenchit Sukhumvit, Bangkok, Thailand. (Foto: Humas UIN Bandung)

RM.id  Rakyat Merdeka - Empat dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Deni Kamaludin Yusup (Fakultas Syariah dan Hukum), Aang Ridwan (Fakultas Dakwah dan Komunikasi), Undang Burhanudin dan Aep Sapurrohman (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan), meraih The Best Paper and Presenter dalam International Conference on Business Management, Economics and Social Science (BMESS) IBSSH yang diselenggarakan di Ploenchit Sukhumvit, Bangkok, Thailand, 22-23 Agustus lalu.

Kasubag Humas UIN Bandung, Rohman Setiaman, menjelaskan, keempat dosen itu merupakan ketua program studi yang telah terakrediasi A BAN-PT. Mereka dikirimkan Rektor UIN SGD Bandung, Prof Mahmud, serta difasilitasi Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Dindin Jamaluddin, untuk menimba lebih banyak ilmu dan pengalaman di luar negeri. 

Baca juga : KLHK Gelar Konferensi Internasional Peneliti Kehutanan, INAFOR 2019

“Selain mengikuti konferensi internasional, selama berada di Bangkok, keempatnya berkunjung ke Chulalongkorn University untuk bertukar pengalaman dengan sejumlah dosen dan mahasiswa pada Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Komunikasi,” terang Rohman, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (28/8).

Makalah yang disajikan dalam konferensi internasional tersebut, salah satunya bertajuk, “Economic and Business Learning Strategies Through Public Communication Method in Islamic Higher Education Institution: UIN Sunan Gunung Djati Bandung Experience” oleh Deni Kamaludin Yusup. Dalam presentasinya, Deni memaparkan bahwa perubahan status kelembagaan dari IAIN menjadi UIN sejak 2005 hingga sekarang, UIN SGD Bandung memiliki paradigma baru dalam pengembangan keilmuan, yaitu “Wahyu Memandu Ilmu”. 

Baca juga : 23 Jurnal UIN Bandung Sukses Terakreditasi Nasional

Paradigma tersebut menjadi spirit baru untuk mengitegrasikan berbagai disiplin ilmu yang dikembangkan pada berbagai fakultas, jurusan, dan program studi, menegasikan dikotomi ilmu agama (religious studies) dan sains (science) ke dalam sistem kurikulum, proses pembelajaran, dan riset ilmiah melalui berbagai pendekatan, baik interdisipliner maupun disipliner.

Deni memaparkan, perubahan mendasar terjadi dalam tiga aspek, yaitu perubahan nomenklatur fakultas/prodi, sistem kurikulum dan pembelajaran, serta sebutan gelar akademik lulusan. “Atmosfir akademik dibangun bukan hanya mengembangan berbagai disiplin ilmu agama dalam konteks moderasi Islam yang toleran, tetapi juga mengembangkan sains dan teknologi. Ia meyakini, untuk membangun arah baru peradaban Islam post-modern, salah satunya ada pada tanggung jawab setiap pelaku akademik (dosen dan mahasiswa) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN),” jelasnya.

Baca juga : Hebat, Siswa Indonesia Raih Medali Di Ajang Olympiade Internasional Kimia

Dalam konteks itulah, UIN hadir mewakili upaya yang ditempuh oleh kalangan terpelajar dan sarjana muslim di Indonesia untuk meretas jalan baru di tengah-tengah arus globalisasi dan millennium dalam menampilkan wajah pendidikan tinggi Islam yang maju, intelek, moderat, dan toleran. Kunci utama mencapai itu, UIN Bandung tampil sebagai representasi PTKIN untuk berkontribusi memajukan bangsa dan peradaban dunia melalui pengembangan moderasi Islam dalam lingkup studi Islam serta sains dan teknologi secara integratif-holistik. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.