Dark/Light Mode

KLHK Gelar Konferensi Internasional Peneliti Kehutanan, INAFOR 2019

Rabu, 28 Agustus 2019 10:00 WIB
Konferensi internasional Ke-5 peneliti kehutanan (The 5th International Conference of Indonesia Forestry Researchers/INAFOR) yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)  selama 4 hari (27-29 Agustus 2019 di IPB International Convention Center dan 30 Agustus 2019 di Kampus Gunung Batu). (Foto: Humas KLHK).
Konferensi internasional Ke-5 peneliti kehutanan (The 5th International Conference of Indonesia Forestry Researchers/INAFOR) yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selama 4 hari (27-29 Agustus 2019 di IPB International Convention Center dan 30 Agustus 2019 di Kampus Gunung Batu). (Foto: Humas KLHK).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar konferensi internasional Ke-5 peneliti kehutanan (The 5th International Conference of Indonesia Forestry Researchers/INAFOR) selama 4 hari (27-29 Agustus 2019 di IPB International Convention Center dan 30 Agustus 2019 di Kampus Gunung Batu).

Pertemuan tersebut mengusung tema “Enforcing Forest Restoration and Waste Management for Better Environment and Socio-Economic Benefits” yaitu membahas masalah dan tantangan dalam restorasi hutan hingga pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan dan limbah hasil aktivitas antroposentris.

Perspektif negara terhadap pengelolaan sumber daya alam hutan dan lingkungan telah mengalami pergeseran besar ke arah keseimbangan nilai sosial, lingkungan dan ekonomi.

"Kebijakan dan peraturan kehutanan diselaraskan dengan visi nasional dan rencana pembangunan. Juga sejalan dengan komitmen internasional seperti pembangunan berkelanjutan (SDG), Perjanjian Paris, dan Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD)," ujar Kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK, Agus Justianto mewakili Menteri LHK pada saat pembukaan konferensi. 

Baca juga : Gaet Milenial, KLHK Luncurkan Rumah Ko-Kreasi Pelayanan Perhutanan Sosial 4.0

Menurut Agus Justianto, pengelolaan hutan di masa lalu yang semula berorientasi kayu kini bergeser ke pengelolaan lanskap hutan.

Tantangan serius lainnya yang dihadapi Indonesia yaitu pengelolaan limbah di perkotaan akibat pertumbuhan populasi yang cepat.

“Pusat-pusat kota besar di Indonesia menghasilkan hampir 10 juta ton limbah setiap tahun, dan jumlah ini meningkat 2% - 4% setiap tahun. Isu ini menjadi semakin kritis dewasa ini,” ungkap Agus Justianto.

Agus mencontohkan, penerapan hasil litbang dapat ditempuh oleh masyarakat dan berbagai pihak seperti cara pengomposan limbah rumah tangga yang cepat, berteknologi rendah dan murah. Pada 2009, lebih dari 19.000 keranjang kompos dan 14 pusat kompos telah didirikan di berbagai kota di Indonesia.

Baca juga : Anggota Manggala Agni Kecelakaan Saat Padamkan Karhutla, KLHK Berduka

“Upaya penerapan hasil litbang semacam ini adalah yang kita butuhkan untuk menyelesaikan masalah pengelolaan limbah karena telah membantu mengurangi jumlah limbah yang diangkut ke lokasi pembuangan akhir secara signifikan.

Tidak hanya kegiatan pengomposan masyarakat memberikan pendapatan tambahan untuk keluarga berpenghasilan rendah tetapi juga mengurangi gas rumah kaca yang dihasilkan di tempat pembuangan sampah.

Ini juga menunjukkan bahwa terlepas dari berbagai masalah dalam restorasi hutan dan pengelolaan limbah, akan selalu ada cara untuk menyelesaikannya,” kata Agus Justianto.

Konferensi Internasional Ke-5 INAFOR adalah media pertemuan ilmiah bagi semua peneliti kehutanan Indonesia dan internasional, baik dari sektor pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi.

Baca juga : Menteri Siti : Selamat Jalan Asmara, Sang Pahlawan Langit Biru

INAFOR diselenggarakan oleh BLI KLHK setiap dua tahun untuk mengkomunikasikan hasil capaian terkini secara luas terhadap berbagai hasil penemuan litbang kehutanan.[SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :