Dark/Light Mode

Menteri dari Profesional Bisa Bekerja Total untuk Jokowi Tanpa Pikirkan Politik

Rabu, 16 Oktober 2019 12:24 WIB
Adi Prayitno (Foto: uinjkt.ac.id)
Adi Prayitno (Foto: uinjkt.ac.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi akan dilantik untuk periode kedua pada 20 Oktober mendatang. Seiring dengan ini, mencuat nama-nama yang layak masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II

Jokowi sempat memberi sinyal bahwa porsi untuk menteri dari kalangan profesional adalah 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen. Pengamat politik, Adi Prayitno, mengatakan, bisa saja dalam praktiknya komposisi itu berubah. Salah satu alasannya, karena dinamika politik. Beberapa partai oposisi seperti Gerindra, PAN, dan Demokrat perlahan sudah merapat. 

"Jika pun komposisinya begitu, mungkin profesional banyak yang diendorse parpol," kata Adi, Rabu (16/10). 

Baca juga : Pertemuan Prabowo-Paloh Capai Tiga Kesepakatan Politik

Meski demikian, Adi masih berharap, Jokowi tetap mengangkat banyak orang yang benar-benar profesional untuk membantunya di kabinet. Sebab, kinerja orang-orang profesional dianggap lebih total. 

"Kinerjanya total ke Jokowi. (Orang profesional) enggak mikir politik," ungkap Adi. 

Meski demikian, kademisi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga tidak menolak menteri dari kalangan parpol. Yang penting, kata dia, semuanya harus bekerja total untuk Jokowi. "Yang penting, dari parpol atau profesional, total bekerja realisasikan janji politik Jokowi," ujarnya.

Baca juga : Jokowi dan Prabowo Uswatun Hasanah

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Alvara Reaearch Center, publik ternyata memang lebih puas dengan menteri yang berasal dari kalangan profesional. Mengacu pada hasil survei tersebut, lima peringkat teratas menteri terbaik selama pemerintahan Jokowi-JK berasal dari kalangan profesional.

"Ini artinya, publik mengakui kinerja dari menteri dengan latar belakang profesional," kata CEO Alvara Reaearch Center, Hasanuddin Ali, dalam keterangan resminya, di Jakarta. Salah satu nama dari kalangan profesional yang dinilai layak masuk dalam jajaran Kabinet Kerja II adalah Djoko Siswanto, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN). Ia juga pernah menjabat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi.

Analis politik yang juga Direktur Indostrategi, Arif Nurul Imam, menyebut, ada sejumlah kementerian pada Kabinet Jokowi Jilid II yang harus dikomandani menteri dari kalangan profesional. Arif menyebut, Menteri ESDM, Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan HAM, Jaksa Agung, Mendikbud, Menteri Kesehatan, serta Menteri BUMN harus dipilih dari kalangan profesional. "Menteri-menteri tersebut lebih baik dari kalangan profesional karena jauh dari kepentingan politik," ucapnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.