Dark/Light Mode
- Barito Putera Perpanjang Kontrak RD Hingga 2026
- Ini 22 Rute & Warna Bus Shalawat yang Layani Jemaah Haji ke Masjidil Haram
- Real Madrid Vs Real Betis, Laga Perpisahan Toni Kroos
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
Muhaimin, Erick Airlangga Masuk Bursa Kandidat Cawapres Prabowo
Firman Soebagyo: Airlangga Berpotensi Dampingi Prabowo
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua DPP PKB Syaiful Huda mengingatkan, antara PKB dan Partai Gerindra levelnya sudah tunangan.
Karena itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar harus dipingit, tidak boleh bicara Capres-Cawapres lagi untuk menghormati kesepakatan PKB dengan Gerindra.
"Maka, ketika Partai Golkar dan PAN mau bergabung, jangan menjadi pihak ketiga. Karena, PKB dan Gerindra sudah tunangan.Tinggal menentukan tanggal resepsinya," tandas Syaiful.
Baca juga : Adi Prayitno: 4 Kandidat Dari Kaum Nahdliyin
Dia juga mengingatkan, dalam kontrak politik PKB dengan Partai Gerindra sudah jelas, hanya ada pasangan Prabowo-Muhaimin. Karena itu, rapat pleno DPP PKB memutuskan, Muhaimin sudah tidak lagi bicara soal Pilpres, sampai nanti deklarasi.
DPP PKB, lanjutnya, memastikan dan menjalankan mandat penuh Muktamar, yaitu Muhaimin harus berkompetisi pada Pilpres kali ini, sebagai Capres atau Cawapres.
Karena itu, secara kelembagaan, komunikasi PKB dengan partai lain diserahkan ke Dewan Syuro DPP PKB dan para kyai. "Meski begitu, yang memutuskan adalah Prabowo dan Muhaimin, sesuai kesepakatan Gerindra dan PKB," kata Syaiful.
Baca juga : LSI Denny JA: Airlangga Pas Jadi Cawapres Prabowo
Menanggapi peringatan dari PKB itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo menyatakan, Politik ini dinamis, tidakbisa hitam di atas putih. "Kecuali, setelah Capres- Cawapres resmi didaftarkan ke KPU," ujarnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan, kekhawatiran PKB itu cukup mendasar. Pasalnya, Golkar dan PAN juga punya tokoh yang potensial menjadi Cawapres pendamping Prabowo. Yakni, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Berikut wawancara dengan Firman Soebagyo tentang cawapresnya Prabowo yang masih ruwet ini.
Baca juga : Airlangga-Imin Adu Kuat
PKB mengingatkan Golkar tidak menjadi orang ketiga di tengah hubungan PKB dan Gerindra. Bagaimana tanggapan Anda?
Dalam konteks ini, mengenai Cawapres, itu tergantung Capres. Kalau Capres menerima si A, kita tidak bisa ngapa-ngapain.
Prinsipnya, antara Capres dan Cawapres itu saling mendukung untuk meningkatkan elektabilitas (keterpilihan). Dalam elektabilitas itu, ada dua hal yang perlu dicermati.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.