Dark/Light Mode

Bursa Cawapres Prabowo

Airlangga Paling Favorit

Minggu, 28 Mei 2023 07:50 WIB
Aktivis Nahdlatul Ulama Yenny Wahid saat ditemui usai acara sarasehan alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jakarta Pusat, Jumat (26/5/2023) (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Aktivis Nahdlatul Ulama Yenny Wahid saat ditemui usai acara sarasehan alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jakarta Pusat, Jumat (26/5/2023) (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duet Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, disebut sulit terwujud dalam Pilpres 2024.

Hal ini diungkapkan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yenny Wahid. Dia meragukan Prabowo memilih Ketua Umum PKB itu sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Putri Presiden Indonesia ke­empat, Abdurrahman Wahid itu yakin, Prabowo telah memiliki kalkulasi elektoral dalam pemenangannya di Pilpres 2024. “Agak berat ya, Gus Dur aja ditinggal, apalagi rakyat nanti­nya. Pak Prabowo udah punya hitungan politik sendiri lah soal itu,” kata Yenny di Jakarta, be­lum lama ini.

Baca juga : Airlangga-Zulhas Kompak Di Amerika

Namun demikian, Yenny menegaskan, meskipun tidak ada larangan bagi para kadernya berkontestasi di Pemilu, tapi NU secara secara institusi tidak akan terlibat dalam politik praktis.

Dikatakan, NU memiliki segu­dang kader hebat yang mumpuni untuk berlaga di Pilpres 2024. Seperti Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, Menko Polhukam Mahfud MD, hingga Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. “Bagi kami ini sebuah tanda bahwa NU ini kekuatan politik yang diperhitungkan,” tandasnya.

Belakangan ini duet Prabowo-Cak Imin memang semakin men­emui jalan terjal. Apalagi, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Partai Golkar, Nusron Wahid menyebut, Koalisi Besar tengah merancang ske­nario menggabungkan capres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo dan calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Airlangga Hartarto.

Baca juga : Bahas Koalisi Inti, Airlangga-Cak Imin Kembali Bertemu

Namun, hal itu dibantah keras Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid. Menurutnya, skenario Nusron seperti mimpi yang tak akan terwujud. Sebab KIB sudah bubar jalan.

Nusron pun membalas Jazilul dengan sindiran. “Bisa jadi Pak Jazil sedang tak enak badan. Nggak bisa tidur sehingga tidak bisa melihat fakta Pak Airlangga bertemu dengan Pak Zulkifli Hasan di Amerika, Pak Airlangga juga bertemu dengan Pak Muhaimin,” kata Nusron dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, pertemuan bos partainya dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menegas­kan, KIB masih eksis dan solid. Sedangkan, pertemuan Airlangga dengan Cak Imin, menandakan proses integrasi koalisi yakni KKIR dan KIB menuju Koalisi Besar, nyata adanya.

Baca juga : Bukalapak Dan Prakerja Gelar Pelatihan Online Gratis

“Semoga Pak Jazil segera se­hat dan enak badannya fresh lagi untuk menghadapi kenyataanbahwa Koalisi Besar nanti capresnya Pak Prabowo dan Wapresnya Pak Airlangga,” im­buhnya

Sebelumnya, Jazilul menyebut, skenario Prabowo-Airlangga di­pastikan hanya mimpi. Pasalnya, KIB sudah hampir bubar, setelah salah satu partai yang tergabung, PPP, mendukung capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. “Pak Nusron mimpinya jam berapa? Itu bukan skenarionya. Kan KIB sudah hampir bubar. Jadi apa yang hendak dilebur,” kata Gus Jazil, sapaan karibnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.