Dark/Light Mode

Virus Antraks Makan Korban Jiwa

Masdalina Pane: Kuburkan 3 Meter Di Bawah Tanah

Jumat, 7 Juli 2023 07:10 WIB
Masdalina Pane, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Masdalina Pane, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Virus Antraks yang menimbulkan korban jiwa, ditemukan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Peristiwa itu dibeberkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty. Menurutnya, satu warga yang meninggal karena Antraks, adalah warga Pedukuhan Jati, Kelurahan Candirejo.

Saat ada laporan dari Rumah Sakit (RS) Sardjito terkait orang meninggal karena Antraks, lanjut Dewi, Dinas Kesehatan langsung menelusurinya.

Baca juga : Jemaah Haji Laksanakan Tawaf Wada Sebelum Tinggalkan Mekah

"Yang bersangkutan laki-laki, 73 tahun. Dia ikut menyembelih dan mengkonsumsi daging ternak yang terinfeksi Antraks,” katanya.

Untuk menelusuri kasus ini, Dinkes Gunungkidul telah mengambil 125 sampel di daerah terpapar. "Hasilnya, 85 orang positif Antraks," tandasnya.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, kasus kematian disebabkan Antraks di Gunungkidul, baru terjadi saat ini. "Kasus Antraks selalu ada sejak 2016. Tapi, baru ada korban yang meninggal tahun ini," ujarnya, kemarin.

Baca juga : Penting Anda Tahu, 5 Makanan Ini Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah

Pada 1 Juni lalu, pasien berinisial WP (72 tahun) masuk ke RS Panti Rahayu dengan keluhan gatal-gatal, bengkak dan luka. Saat dites, ditemukan bahwa kondisinya positif spora Antraks dari sampel tanah tempat penyembelihan sapi.

Lantas, apa langkah yang perlu dilakukan agar penyebaran Virus Antraks tidak meluas? Berikut wawancara dengan Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, Masdalina Pane mengenai hal ini.

Virus Antraks sudah terdeteksi di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Bahkan, sudah ada korban meninggal. Bagaimana tanggapan Anda?

Baca juga : MK Kasih Pelajaran Ke Denny Indrayana

Semestinya, peristiwa ini bisa dice­gah. Karena, DIY merupakan wilayah endemis Antraks. Kita terlambat melakukan mitigasi dan deteksi dini. Tapi, lebih baik kita bicara tentang langkah ke depan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.