Dark/Light Mode

Selain Demo Tuntut THR, Ojol Ingin Jadi Pekerja, Bukan Mitra

Yahya Zaini: Peraturan Menteri Harus Berimbang

Rabu, 19 Februari 2025 07:50 WIB
Yahya Zaini, Wakil Ketua Komisi IX DPR. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)
Yahya Zaini, Wakil Ketua Komisi IX DPR. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pengemudi ojek online (ojol), mobil online dan kurir online ber­demonstrasi di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta, Senin (17/2/2025).

Para demonstran meminta Kemnaker memperjuangkan agar para pengemudi angkutan online itu, mendapatkan tun­jangan hari raya (THR) dalam bentuk uang dari perusahaan aplikator.

Bukan cuma tentang THR, mereka juga menyampaikan tuntutan yang lebih mendasar. Yakni, meminta Kemnaker mengupayakan status para pengemudi angkutan online, menjadi pekerja atau karyawan perusahaan aplikator. Bukan mitra aplikator.

Menanggapi tuntutan itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamena­ker) Immanuel Ebenezer menyatakan, Kemnaker sedang menyiapkan regulasi untuk mengubah status pengemudi angkutan online, dari mitra menjadi pekerja. “Agar mereka memiliki legal standing sebagai pekerja, bukan lagi mitra. Itu sangat penting,” ujar pria berpanggilan Noel ini.

Langkah ini, menurutnya, bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan kesejahteraan bagi para penge­mudi Ojol dan sejenisnya. Perubahan ini, lanjutnya, akan membuat hubungan antara pengemudi dan platform berba­sis aplikasi, memiliki kepastian hukum yang lebih adil.

Baca juga : Lily Pujiati: Status Mitra Aplikator Hanya Kedok Saja

Noel menargetkan, regulasi tersebut dapat diterbitkan setelah Lebaran 2025.

“Kami sedang merumuskan dan mengkaji aturan ini. Bisa melalui Peraturan Pemerintah (PP) atau Per­aturan Menteri (Permen). Yang jelas, posisi mereka sebagai pekerja harus diperjelas,” tandasnya.

Selain itu, Noel mengatakan bahwa Kemnaker tengah mengupayakan agar para pengemudi angkutan online mendapatkan THR dari perusahaan aplikator.

Terkait THR, Chief of Public Policy & Government Relations GoTo Group Ade Mulya mengatakan, sebagai perusaha­an platform berbasis teknologi digital, Gojek berperan dalam menghubungkan jutaan mitra driver dengan puluhan juta pelanggan di seluruh Indonesia.

Para driver, lanjutnya, merupakan mitra mandiri yang memiliki fleksibilitas dalam mengatur waktu dan jam kerja mereka, bukan karyawan tetap.

Baca juga : Kemenhub Dorong Pegawai ASN Dan BUMN Terapkan WFA

“Sejak Gojek berdiri, komitmen kami tidak pernah berubah. Misi kami adalah untuk dapat terus menciptakan dampak positif bagi ekosistem kami, salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan mitra,” katanya.

Sebagai perusahaan teknologi, lanjut Ade, Gojek menciptakan beragam inovasi produk dan mengalokasikan berbagai investasi yang dapat menarik lebih banyak pelanggan ke ekosistem Gojek.

Salah satu wujud nyata komitmen Gojek, menurut Ade, adalah pemberian saham gratis kepada mitra driver saat Initial Public Offering (IPO) GoTo pada 2022. Sehingga, banyak mitra kini juga menjadi pemegang saham GoTo dan memperoleh manfaat ekonomi, seiring pertumbuhan Perusahaan.

“Kami sangat menghargai dan menjunjung tinggi makna dan berkah Ramadan, serta Hari Raya Idul Fitri. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Gojek senantiasa mendukung mitra driver dengan berbagai program, salah satunya adalah Paket Sembako Bazar Swadaya.”

Tahun ini, menurut Ade, sebagai bentuk kepedulian dan itikad baik perusahaan, Gojek tengah berkoor­dinasi intensif dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk membahas Tali Asih Hari Raya.

Baca juga : Gerindra Dukung Koalisi Permanen

“Gojek berkomitmen membantu sesuai kapasitas dan kemampuan kami, memastikan mitra driver dapat men­jalani Ramadan dengan damai, dan merayakan Idul Fitri dengan penuh ke­bahagiaan bersama keluarga mereka,” ujar dia.

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indo­nesia (SPAI) Lily Pujiati berharap, status pekerja dan THR itu menjadi kenyataan. “Kami ingin punya status yang jelas,” katanya.

Menurut Wakil Ketua Komisi IX DPR Yahya Zaini, harus ada kesepakatan mengenai status dari mitra ke pekerja. Semua aspirasi dari kedua bela pihak harus didengarkan. “Supaya, ada win win solution,” tandasnya.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawan­cara dengan Yahya Zaini tentang status ojol dari mitra menjadi pekerja itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.