Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Saham SILO Masuk Indeks MSCI

John Riady: Kami Dipercaya Dan Profesional

Kamis, 25 November 2021 12:23 WIB
Presiden Komisaris PT Siloam International Hospital Tbk, John Riady (Foto: Net)
Presiden Komisaris PT Siloam International Hospital Tbk, John Riady (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Komisaris PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) John Riady menegaskan, perusahaan yang dipimpinnya tak hanya berupaya menjaga kinerja perusahaan secara profesional, tetapi juga menjalankan misi sosial bisnis dengan sepenuh hati.

Terlebih, SILO kini masuk dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Small Cap atau MSCI Small Cap Indexes List. SILO bersama beberapa emiten lainnya.  Menggusur PT Selamat Sampurna Tbk (SMSM), PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

MSCI Small Cap Index merupakan indeks kumpulan saham pilihan dari berbagai negara, dengan prasyarat saham diperdagangkan atau free float di atas 14 persen.

Singkatnya, masuknya emiten dalam indeks ini, dapat meyakinkan para investor bahwa saham-saham tersebut layak koleksi.

Hal tersebut ditunjukkan dengan pergerakan harga saham yang signifikan di bursa.

Baca juga : Masuk Ke Indonesia, Masa Karantina Dipangkas Jadi 3 Hari

Saham SILO bergerak naik sekitar 11 persen, dalam sepekan terakhir. Masuknya SILO dalam indeks MSCI Small Cap sejalan dengan kinerja mengkilap korporat di bawah Lippo Group.

John menuturkan, kehadiran SILO di jajaran MSCI mencerminkan baiknya kinerja perusahaan, secara operasional dan finansial.

“Artinya kami sangat profesional, dan dipercaya bisa menjaga kinerja tersebut secara berkesinambungan," ujar John.

SILO mencatatkan tren positif secara berkesinambungan, hingga kuartal III/2021, dengan total pendapatan perusahaan Rp 5,9 triliun.

Pendapatan kuartal III/2021 saja, dibukukan dengan angka Rp 2,1 triliun. Atau meningkat 9,4 persen dari kuartal sebelumnya.

Baca juga : Ganjar Bangga, Indonesia Dipercaya Jadi Presidensi G20

Selama Januari-September, EBITDA atau laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi tembus Rp 1,5 triliun. Melonjak 107,2 persen dibanding tahun sebelumnya.

EBITDA Margin selama tiga kuartal tahun ini juga meningkat menjadi 26,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 18,5 persen.

Tak heran, sejak 1 Januari 2019, harga saham SILO meningkat 2,4 kali dengan kapitalisasi pasar Rp 14 triliun. Fakta ini mengantar SILO menjadi jaringan rumah sakit terbesar dengan kinerja baik.

Meski demikian, John menegaskan, bisnis rumah sakit sebagai mata rantai terpenting dalam sebuah sistem layanan kesehatan tetap wajib berorientasi kemanusiaan dan sosial.

Agar misi tersebut optimal, seluruh syarat seperti infrastruktur, ketersediaan tenaga kerja kesehatan, peralatan laboratorium, hingga fasilitas teknologi wajib dihadirkan.

Baca juga : RS Siloam Tangani Covid, John Riady: Dokter Dan Nakes Layak Dapat Apresiasi

Faktanya, suplai layanan kesehatan secara nasional masih terbilang kurang baik, apakah itu dari segi kuantitas atau kualitas.

John menggambarkan, bahwa Indonesia hanya memiliki rasio ranjang 1,33 per 1.000 orang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.