Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kurang Menarik Di Mata Konsumen

Kendaraan Listrik Butuh Insentif Pajak

Minggu, 5 Desember 2021 06:40 WIB
Ilustrasi kendaraan listrik. (Foto: Istockphoto/spyderskidoo).
Ilustrasi kendaraan listrik. (Foto: Istockphoto/spyderskidoo).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri masih membutuhkan banyak dukungan kebijakan dan insentif. Di antaranya, pembenahan diskon pajak dan standarisasi infrastruktur penunjangnya.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, standardisasi tersebut penting agar dapat mengakselerasi konversi mobil konvensional ke mobil listrik. Sekaligus untuk dijadikan acuan bagi produsen dalam negeri.

“Seperti (standarisasi) pada baterai, atau colokan listrik (alat pengisi daya/charger). Tiap negara memiliki bentuk yang berbeda-beda, tetapi waktu masuk Indonesia, bentuknya (harus) hanya satu saja,” ungkap Saril, melalui siaran pers, Jumat (26/11).

Baca juga : Menag Terbitkan Surat Edaran Perayaan Natal 2021, Berikut Ketentuannya

Selain itu, menurut Saril, idealnya aggregator harus mampu memberikan efektivitas dan efisiensi untuk kendaraan listrik.

Saat ini, PLN sudah mengembangkan platform Charge. IN yang terintegrasi dengan superapps PLN Mobile. Fungsinya, untuk memberikan kemudahan pengguna kendaraan listrik dalam memonitor lokasi SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang aktif. Artinya, Platform Charge.In ini siap menjadi platform aggregator untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Selain standarisasi, lanjut Saril, mendorong Low Cost Green Car (LCGC) diperuntukan untuk mobil listrik.

Baca juga : Bamsoet Cek Kesiapan Kertajati Jadi Bandara Pusat Logistik Indonesia

Dia menuturkan, saat ini varian mobil listrik telah banyak diluncurkan. Sayangnya, harga mobil listrik dengan spesifikasi setara dengan LCGC masih terbilang mahal.

“Saya kira, program LCGC ke depan akan lebih tepat untuk mobil listrik. Terlebih, Indonesia sudah mampu memproduksi baterai mobil di dalam negeri,” ujarnya, melalui siaran pers, Minggu (21/11).

Ia meyakini, seiring perkembangan teknologi, ke depan mobil listrik akan semakin murah. Apalagi, produsen otomotif China juga sudah memproduksi mobil listrik murah di kisaran harga Rp 60 juta.

Baca juga : Peningktan Literasi Tidak Boleh Setengah Hati

Sementara itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini berharap, Pemerintah bisa membuat kebijakan yang lebih menarik bagi masyarakat, untuk membeli mobil listrik dibandingkan dengan mobil konvensional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.